Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau baru mulai menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD-SMP pada 12 Oktober mendatang.

Kepala Disdik Bintan Thamsir, di Bintan, Sabtu, mengatakan, PTM tidak dapat diselenggarakan pada Senin lusa karena sejumlah siswa Kelas II SMP mengikuti asesmen atau ujian secara nasional.

"Pihak sekolah sudah mempersiapkan PTM terbatas sesuai protokol kesehatan," kata Thamsir dilansir Antara.

Ia mengatakan pembatasan sistem PTM seperti jumlah siswa di dalam kelas hanya 50 persen, dan lama belajar siswa PAUD di sekolah maksimal 1,5 jam sehari, SD 2 jam dan SMP 3 jam.

Ia menyontohkan, satu kelas yang memiliki jumlah siswa 30 orang, hanya dibenarkan 15 orang yang mengikuti pembelajaran tatap muka di dalam kelas tersebut. Pihak sekolah harus mampu mengaturnya sehingga seluruh siswa dapat diakomodir untuk mengikuti sistem pembelajaran tatap muka.

Selama proses pembelajaran berlangsung tidak ada waktu istirahat. Kebijakan itu dilakukan untuk mencegah kerumuman siswa.

"Jam istirahat ditiadakan untuk mencegah penularan COVID-19," tuturnya.

Jika kasus aktif COVID-19 semakin menurun, maka kapasitas siswa di dalam ruang kelas dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan. Sebaliknya, siswa pembelajaran daring kembali dilakukan bila terjadi penularan COVID-19 di kelas atau sekolah.

"Seluruh sekolah sejak awal sudah menyiapkan perlengkapan agar siswa dan guru menerapkan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka dimulai," katanya.

Sistem pembelajaran secara daring telah dilaksanakan di Bintan sejak awal pandemi COVID-19, Maret 2020 sampai sekarang. Namun Disdik Bintan juga memperlakukan sistem bimbingan belajar di sekolah, terutama terhadap siswa yang tidak memiliki ponsel untuk belajar, dan yang butuh mendapatkan pengetahuan tambahan.

Saat ini, menurut dia jumlah PAUD di Bintan sebanyak 133 sekolah, dengan jumlah guru mencapai 432 orang, sedangkan jumlah TK negeri dan TK swasta 44 sekolah. Jumlah guru TK di Bintan 160 orang.

Sementara jumlah SDN di Bintan mencapai 87 sekolah, sedangkan SD swasta sembilan sekolah. Jumlah guru SD di Bintan mencapai 1.198 orang.

"Jumlah SMPN di Bintan mencapai 28 sekolah, SMP swasta lima sekolah. Jumlah guru SMP di Bintan mencapai 538 orang," ujarnya.

Saat ini, kasus aktif di Bintan tinggal 9 orang. Bintan ditetapkan sebagai zona kuning.