TASIKMALAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat melakukan langkah antisipasi ancaman tanah longsor susulan menimpa permukiman rumah warga di Desa Parentas, Kecamatan Cigalontang. BPBD melakukan penguatan lereng dan perbaikan saluran air.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna menyebutkan, ada 14 rumah warga yang berada di daerah rawan terdampak longsor karena lokasinya dekat dengan tebing.
"Sebanyak 14 rumah posisi terancam, karena berdekatan dengan tebing yang berpotensi longsor dan longsor susulan," kata Kurnia dilansir ANTARA, Kamis, 6 Oktober.
Rumah warga yang berada di kawasan terancam longsor itu dinilai masih bisa ditempati, meski begitu warga tetap waspada saat turun hujan.
Agar daerah itu tidak terlalu bahaya terdampak longsor, kata Kurnia, maka pihaknya melakukan mitigasi kebencanaan terhadap warga, kemudian memperbaiki saluran air, penguatan lereng dengan memasang bambu.
Selain itu, lanjut Kurnia, melakukan penebangan pohon yang sudah berumur atau rawan roboh, dan ke depannya akan dibuatkan jarak antara rumah dengan arah tebing sekitar 2 meter.
"Rumah masih bisa ditinggali, sudah diberikan mitigasi, perbaikan saluran air, penguatan lereng," kata Kurnia.
BACA JUGA:
Bencana longsor yang terjadi di delapan titik pada Senin (3/9) malam itu menyebabkan tiga rumah rusak, dan 14 rumah terancam longsor.
Tim BPBD Tasikmalaya saat itu sudah langsung bergerak membantu warga yang terdampak selama dua hari, selanjutnya melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi longsor susulan.
"Ada tiga titik longsoran yang relatif besar, lima titik longsoran yang relatif kecil, penanganan longsor selama dua hari kemarin, sekarang R4 sudah bisa lewat," sambung Kurnia.
BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga sudah menyalurkan bantuan kebutuhan pangan untuk warga yang terdampak bencana longsor, dan selanjutnya mengusulkan bantuan perbaikan rumah ke instansi terkait.
"Bantuan dari BPBD sudah tersampaikan, logistik, sandang, ada mi instan, selimut, matras dan lain-lain," ujar Kurnia.