JAKARTA - Politikus Partai Gerindra, Mohamad Taudik megundurkan diri sebagai kader partai. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPD Gerindra DKI, Ahmad Riza Patria.
Surat pengunduran diri Taufik telah disampaikan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Rabu, 5 Oktober. Riza menyebut partai akan memproses pengunduran diri Taufik.
Karena keluar dari partai, otomatis Taufik juga tak akan lagi menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.
"Kami baru terima surat dari Pak Taufik bahwa yang bersangkutan mengundurkan diri dari Partai Gerindra dan juga dari anggota DPRD," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 6 Oktober.
"Beliau sampaikan terima kasih kepada Partai Gerindra dan juga terima kasih kepada Pak Prabowo yang selama ini membantu dan beliau juga menyampaikan permohonan maaf dalam suratnya apabila selama ini belum bisa memuaskan bagi Partai Gerindra," lanjut dia.
Namun, Riza menegaskan Taufik mengudurkan diri dari Gerindra bukan karena ingin mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah diusung sebagai calon presiden oleh Partai NasDem.
Riza mengklaim, Taufik keluar partai dengan alasan sakit dan ingin menjalani pengobatan.
"Enggak ada hubungannya (dengan mendukung Anies). Pokoknya, Pak Taufik menyampaikan beliau mengundurkan diri karena sedang sakit. Ada kanker paru yang sudah sampai ke kaki. Kami memahami agar beliau bisa fokus sekarang ini dalam rangka pengobatan, perawatannya," ungkap Riza.
BACA JUGA:
Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Mohamad Taufik kembali melempar wacana dirinya untuk keluar dari Partai Gerindra demi mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden Pemilu 2024.
Hal ini diungkapkan usai pengumuman Anies diusung sebagai capres oleh Partai NasDem. Sehingga, Taufik akan bergabung ke NasDem untuk ikut mengusung Anies.
"Sikap saya tetap mendukung Pak Anies jadi Presiden. (Pindah ke Partai NasDem) lihat saja nanti, satu-dua hari ini," kata Taufik saat dihubungi, Rabu, 5 Oktober.
Taufik menjelaskan, hengkang dari Gerindra merupakan konsekuensinya ketika sikap politiknya sudah tidak sejalan. Sebab, Partai Gerindra sudah sepakat akan mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai capres dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sehingga, saat keluar dari Gerindra, Taufik harus mengundurkan diri dari jabatan Anggota DPRD DKI Jakarta.
"Kalau anggota dewan harus jadi anggota partai. Kalau bukan anggota partai, tidak bisa memenuhi syarat sebagai anggota partai," ujar Taufik.