Korban Tewas Kapal Feri Tenggelam di Bangladesh Melonjak Jadi 61 Orang
Ilustrasi kapal feri di Bangladesh. (Wikimedia Commons/Lonely Explorer)

Bagikan:

JAKARTA - Korban tewas akibat tenggelamnya feri yang penuh sesak membawa umat Hindu di Bangladesh utara naik menjadi 61 pada Selasa, dengan banyak penumpang masih hilang dua hari setelah bencana.

Warga dan kerabat yang kehilangan anggota keluarga berkumpul di sepanjang tepi sungai saat tim penyelamat mencari mayat, kata saksi.

"Saya hanya ingin melihat wajah ibu saya," kata Deepak Chandra Roy sambil menangis saat mencari ibunya, sementara sang putra berhasil diselamatkan, melansir Reuters 27 September.

Korban tewas yang ditemukan sejauh ini termasuk 28 wanita dan 18 anak-anak, kata Jahurul Islam, kepala administrator distrik utara Panchagarh, tempat kecelakaan itu terjadi.

"Penyelam sedang mencari korban tewas lainnya, karena beberapa masih hilang," katanya, seraya menambahkan bahwa feri tersebut telah membawa umat Hindu ke sebuah kuil pada perayaan Mahalaya, ketika umat Hindu memberikan persembahan kepada leluhur mereka.

Terpisah, sebuah komite beranggotakan lima orang sedang menyelidiki tenggelamnya Hari Minggu. Laporan awal menunjukkan, kapal itu membawa hampir tiga kali kapasitasnya, kata Islam.

Sementara, pihak kepolisian mengatakan, beberapa penumpang berhasil berenang ke tepian atau diselamatkan, sekitar 10 orang masih hilang.

Adapun penumpang mengatakan lebih dari 80 orang telah berada di dalam kapal tersebut saat peristiwa terjadi.

Diketahui, jumlah korban tewas kecelakaan kali ini adalah yang terburuk untuk bencana maritim di negara itu sejak 2015, ketika sedikitnya 78 orang tewas, ketika feri yang penuh sesak bertabrakan dengan kapal kargo di sungai barat ibukota, Dhaka.

Puluhan orang meninggal setiap tahun dalam kecelakaan feri di Bangladesh, negara dataran rendah yang memiliki jalur air pedalaman yang luas.