Bagikan:

JAKARTA - Penerbangan dari Rusia ludes terjual, harga tiket meroket, setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi untuk pertama kali sejak Perang Dunia II.

Data Google Trends menunjukkan lonjakan penelusuran untuk Aviasales, situs pemesanan penerbangan paling populer di Rusia, seperti melansir Reuters 21 September.

Penerbangan langsung dari Moskow ke Istanbul di Turki dan Yerevan di Armenia, kedua tujuan yang memungkinkan orang Rusia masuk tanpa visa, terjual habis pada Rabu, menurut data Aviasales. Penerbangan dari Moskow ke Istanbul melalui Turkish Airlines semuanya dipesan atau tidak tersedia hingga Minggu, pukul 14:15 waktu Moskow.

Beberapa rute dengan persinggahan, termasuk dari Moskow ke Tbilisi, ibu kota Georgia, juga tidak tersedia. Sementara, penerbangan termurah ke Dubai menelan biaya lebih dari 300.000 rubel (5.000 dolar AS), sekitar lima kali upah bulanan rata-rata.

Adapun, tarif sekali jalan ke Turki melonjak hingga hampir 70.000 rubel (1.150 dolar AS), dibandingkan dengan sekitar 22.000 rubel seminggu yang lalu, menurut data Google Flights.

Terpisah, kepala badan pariwisata Rusia mengatakan, sejauh ini tidak ada pembatasan yang diberlakukan untuk bepergian ke luar negeri. Sedangkan Aeroflot, maskapai penerbangan negara itu, mengatakan tidak membatasi penjualan tiket.

Pengumuman mobilisasi oleh Presiden Putin di televisi, menimbulkan kekhawatiran, beberapa pria usia pertempuran tidak akan diizinkan meninggalkan negara itu.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan panggilan itu akan terbatas pada mereka yang memiliki pengalaman sebagai tentara profesional.

Sementara, mereka yang tergolong pelajar dan wajib militer tidak termasuk dalam mobilisasi ini.

Kremlin menolak berkomentar, apakah perbatasan akan ditutup bagi mereka yang tunduk pada perintah mobilisasi, meminta orang-orang untuk bersabar saat hukum diklarifikasi.