JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi PDIP Johan Budi menegaskan pembentukan Dewan Kolonel untuk mempersiapkan Ketua DPR Puan Maharani maju Pilpres 2024 tidak terkait dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Pengusul Dewan Kolonel itu menjelaskan 'tim pemenangan' Puan ini sudah dicetuskan sekitar tiga bulan lalu. Puan, kata Johan, juga sudah mengetahui adanya kelompok ini.
"Jadi gini, di fraksi PDIP waktu itu kita diskusi, kita yang mendukung mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim. Tim yang ikut membantu mbak Puan untuk jadi capres. Ini enggak ada kaitannya sama DPP lho ya. Tapi kami di fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya mbak Puan untuk persiapan Pilpres itu," ujar Johan Budi di gedung DPR, Selasa, 20 September.
"Kemudian saya usul, kita bentuk saja tim. Saya sebut Dewan Kolonel itu. Gitu ceritanya," lanjut Johan.
Hanya saja, anggota Komisi III DPR itu mengatakan Dewan Kolonel masih menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait nama capres. Jika Puan yang ditunjuk Mega, kata Johan, maka tim sudah siap bergerak untuk mengampanyekan Ketua DPR perempuan pertama itu.
"Tentu kita masih nunggu keputusan ibu ketua umum siapa yang (dipilih, red). Tp kita sudah prepare duluan kalau misalnya nanti mbak Puan yang ditunjuk, tim ini sudah siap," kata mantan Jurubicara KPK itu.
Namun apabila bukan Puan Maharani yang ditunjuk sebagai capres ataupun cawapres, Johan enggan membeberkan langkah lanjutan. Menurutnya, pertanyaan itu akan dijawab apabila sudah ada keputusan dari Megawati.
Johan membantah alasan pembentukan tim persiapan untuk 2024 ini lantaran khawatir Puan kalah melawan Ganjar Pranowo. Menurutnya, Dewan Kolonel murni sebagai bentuk loyalitas kader PDIP kepada Puan Maharani, khususnya yang berada di parlemen.
"Bukan-bukan takut kalah. Soal kalah atau menang itu belakangan. Saya sih tidak takut kalah, itu urusan kedua buat saya. Tapi saya pendukung Mbak Puan. Nah, disitu oke saya sebut Dewan Kolonel," kata Johan Budi.