Bagikan:

JAKARTA - Susu unta merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Kerajaan Arab Saudi dan padang pasirnya yang luas, yang dijunjung tinggi oleh penduduknya sejak zaman dahulu.

Dikenal karena kandungan nutrisinya yang kaya, susu unta telah menjadi makanan pokok selama perjalanan penduduk kerajaan dan selalu ada di meja makan, terutama selama Ramadan, memberi energi dan menjaga tetap terhidrasi selama berjam-jam berpuasa, dikutip dari Saudi Press Agency (SPA) 26 Maret.

Lebih jauh dikatakan, yang membedakan susu unta adalah komposisinya yang unik, kaya akan vitamin dan mineral seperti kalsium, magnesium hingga kalium, dengan kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi.

Susu unta merupakan pilihan yang sangat baik bagi mereka yang menjalankan puasa, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan atau intoleransi laktosa.

Kandungan protein dan asam aminonya yang kaya semakin berkontribusi terhadap dukungan kekebalan tubuh dan pencernaan yang lebih baik, lapor SPA.

Bagi para penggembala unta, susu unta tidak hanya menjadi makanan pokok sehari-hari tetapi juga simbol kekuatan dan kesehatan yang telah bertahan dari generasi ke generasi.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat kesehatannya, banyak orang memasukkan susu unta ke dalam menu makanan selama Bulan Ramadan, mengonsumsinya saat sahur untuk menyediakan energi yang tahan lama, serta untuk mengisi kembali cairan dan nutrisi yang hilang saat berbuka.

Pakar gizi melaporkan permintaan susu unta meningkat dua kali lipat selama Bulan Ramadan.

Susu unta bukan sekadar minuman tradisional, tetapi juga merupakan harta karun gizi yang merupakan perwujudan kearifan leluhur dan pengalaman selama berabad-abad.