Menangis di Depan Hakim, Terdakwa Kasus Suap Ade Yasin: Di Mana Letak Kesalahan Saya?
Ade Yasin semasa menjadi Bupati Bogor (Foto via pemkab)

Bagikan:

JAKARTA - Sidang terdakwa Bupati nonaktif Bogor Ade Yasin memasuki tahap pembacaan nota pembelaan. Sambil menangis, Ade Yasin meminta supaya tak dihukum majelis hakim pengadilan Tipikor.

Ade Yasin berbicara secara daring dari Rutan Perempuan Kelas IIA Bandung, di Pengadilan Tipikor Bandung, Jawa Barat, Senin 19 September.

"Semuanya 'clear', tak ada perintah, tak ada instruksi dan tak ada pengondisian dari saya. Jika keadilan sudah terbuka lebar, mengapa saya dituntut bertanggung jawab atas perbuatan yang tidak saya lakukan?" kata Ade Yasin sambil terisak-isak menangis.

Ia percaya majelis hakim akan objektif dalam memberikan putusan. Kata Ade Yasin, 39 saksi yang dihadirkan jaksa KPK dan dua ahli yang memberikan keterangan di persidangan bilang dirinya --klaim Ade Yasin-- tidak terlibat.

Terdakwa lainnya bahkan mengaku tidak mendapat perintah dari Ade Yasin dalam melakukan dugaan suap.

"Jika melihat fakta persidangan tidak ada satu saksi pun yang mengatakan bahwa saya terlibat dalam perbuatan tersebut, lalu dimana letak kesalahan saya?" katanya seperti dikutip dari Antara.

Ade Yasin meminta kepada hakim agar membebaskan dirinya dari segala macam tuduhan, dakwaan dan tuntutan.

"Demi Allah, saya tidak menyimpan niat lain, kecuali hanya ingin meminta keadilan bahwa saya tidak pernah melakukan perbuatan yang didakwakan kepada saya oleh jaksa penuntut umum," katanya.

Ia lalu menceritakan mengenai awal penjemputan dirinya di rumah dinas oleh petugas KPK menjelang santap sahur empat hari sebelum Idul Fitri 1443 Hijriah. Dia kaget karena malah diumumkan sebagai peristiwa operasi tangkap tangan (OTT).

Saat itu, Ade Yasin didatangi beberapa orang yang mengaku dari KPK, kemudian dirinya diminta memberikan keterangan di kantor KPK atas ditangkapnya beberapa orang pegawai Pemerintah Kabupaten Bogor karena diduga memberi suap kepada auditor BPK.

"Setelah berdiskusi dengan Dandim dan Kapolres Bogor, saya diminta mengikuti arahan tersebut, toh saya hanya akan dimintai keterangan saja. Tapi, setelah beberapa jam saya berada di gedung KPK, muncul pemberitaan menyudutkan, Ade Yasin tertangkap OTT oleh KPK bersama pegawai pemda dan BPK," katanya.

Pada persidangan sebelumnya, jaksa KPK menuntut kepada hakim agar menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara dengan denda Rp100 juta dan subsider enam bulan kurungan kepada Ade Yasin.

"(Menuntut) hukuman tiga tahun untuk Ade Yasin, lalu denda Rp100 juta dan subsider enam bulan," kata jaksa KPK Rony Yusuf.