Bagikan:

JAKARTA - Indikator Politik Indonesia sempat merilis hasil survei terkait dengan subsidi bahan bakar minyak. Hasilnya, mayoritas masyarakat ternyata memang menganggap subsidi BBM selama ini tidak tepat sasaran.

Dalam rilis Indikator Politik Indonesia, sebanyak 53,3 persen responden menilai tidak tepat sasaran. Rinciannya, sebanyak 35,6 persen responden mengatakan setuju. Sedangkan, 17,7 persen responden mengatakan sangat setuju.

"Ada yang berpendapat bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran karena lebih banyak dinikmati oleh orang mampu, yang mampu membeli kendaraan bermotor,” kutip laporan survei tersebut, seperti dilihat dari presentasi lembaga survei ini, Rabu 14 September.

Sementara, 41,5 persen responden mengatakan tidak setuju subsidi BBM yang diberikan pemerintah tidak tepat sasaran.

Rinciannya, 28,7 persen responden mengatakan kurang setuju dan 12,8 persen tidak setuju sama sekali. Namun, ada sebanyak 5,2 persen responden yang mengatakan tidak tahu/tidak jawab.

Survei dilakukan melalui wawancara telepon pada 25-31 Agustus 2022 terhadap 1.219 responden di seluruh Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.