JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah. IHSG ditutup melemah 5,10 poin atau 0,08 persen ke 6.244,10 pada perdagangan Jumat 24 Januari.
Sebanyak 160 saham menguat, 232 saham melemah, dan 148 stagnan. Volume perdagangan mencapai 6,28 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp6,34 triliun.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gustama mengatakan, turunnya IHSG karena minimnya data makroekonomi global maupun domestik yang memberikan positive high market impact terhadap pasar.
"Di sisi lain, melambatnya pertumbuhan ekonomi global turut membayangi pertumbuhan indeks. Hal ini juga diperparah dengan mewabahnya virus corona turut memberikan sentimen negatif bagi IHSG khususnya," ujar Nafan kepada VOI, Jumat 24 Januari.
Pada penutupan perdagangan sore ini, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers di antaranya, PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO) yang menguat 34,69 persen menjadi Rp198 per lembar saham, PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) yang menguat 19,23 persen menjadi Rp155 per lembar saham, dan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) yang menguat 14,20 persen menjadi Rp925 per lembar saham.
Sementara yang bergerak dalam jajaran top losers, di antaranya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang melemah 8,20 persen menjadi Rp56 per lembar saham, PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) yang melemah 5,56 persen menjadu Rp272 per lembar saham, dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) yang melemah 3,12 persen menjadi Rp248 per lembar saham.