Terus Koordinasi dengan Pertamina dan BPH Migas, Menteri Trenggono Harapkan Stok BBM untuk Nelayan Terjamin
Menteri Trenggono meninjau stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan (SPBN) di TPI Tawang, Kendal, Jawa Tengah, Minggu (11/9/2022). ANTARA/HO-KKP

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk nelayan terjamin aman sehingga aktivitas melaut tidak terganggu.

Hal itu disampaikan Trenggono saat mengecek ketersediaan BBM bersubsidi untuk para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tawang, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu 11 September.

Dia menegaskan pendistribusian BBM subsidi untuk nelayan juga harus tepat sasaran.

"Dari hasil pengecekan di lapangan, kita melihat SPBN tadi tidak beroperasi. Informasi dari Pak Bupati karena kuota BBM bersubsidinya terbatas. Nelayan tadi juga menyampaikan keluhan soal solar," kata Trenggono dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara.

Menteri Trenggono menerangkan pihaknya terus berkoordinasi dengan PT Pertamina dan BPH Migas terkait pemenuhan pasokan BBM bersubsidi untuk nelayan di Indonesia.

"Kita sudah list dan kita sudah sampaikan ke BPH Migas dan Pertamina, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama sudah bisa teratasi," katanya.

Selain itu, dia juga meminta kepolisian melakukan pengawasan optimal untuk menjamin penyaluran BBM bersubsidi benar-benar diterima oleh nelayan yang berhak.

Pengawasan ketat harus dilakukan mengantisipasi terjadinya kecurangan penyaluran BBM bersubsidi bagi nelayan.

"Untuk wilayah Jateng, Pak Kapolda tadi sudah sampaikan siap melakukan pengawasan optimal dengan menurunkan tim ke lapangan termasuk ke SPBN. Ini untuk menjamin penyaluran BBM subsidi untuk nelayan aman dan benar-benar sampai ke nelayan langsung," tuturnya.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi memastikan pihak kepolisian akan mengawasi distribusi BBM bersubsidi ke para nelayan tepat sasaran. Pihaknya juga sudah membantu satuan tugas (satgas) terkait pengawasan BBM bersubsidi ini.

"Di seluruh jajaran baik itu di tingkat kilang, POM bensin, anggota kita sudah tersebar. Apakah SPBU itu kekurangan, apakah supply-nya berlebihan, atau ada yang bermain-main," pungkasnya.