Tolak Kenaikan Harga BBM, Demokrat DKI Bakal Gelar Mimbar Bebas untuk Keluhan Warga
Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta Mujiyono/Diah Ayu

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menyebut partainya tegas menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Karenanya, Demokrat DKI akan menggelar mimbar bebas untuk menyuarakan penolakan tersebut.

"Kawan-kawan ingin menyampaikan aspirasi terkait dengan kenaikan BBM. Kami berencana melakukan membuka mimbar bebas," kata Mujiyono saat ditemui di Kantor DPD Demokrat DKI, Jakarta Selatan, Jumat, 9 September.

Mujiyono belum memutuskan kapan pihaknya akan menggelar mimbar bebas tersebut. Yang jelas, kegiatan ini bakal diselenggarakan pada waktu yang berdekatan dengan rapat pimpinan nasional (rapimnas) Demokrat pada 15-16 September 2022.

Dalam mimbar bebas nanti, Mujiyono menuturkan semua masyarakat bisa menyuarakan keluhan yang mereka rasakan hingga aspirasinya terhadap dampak kenaikan harga BBM tersebut.

"Kenapa kita adakan mimbar bebas? Agar lebih terkontrol, lebih bisa dikendalikan. Kalau sudah kumpul orang banyak, kan pengendaliannya akan lebih sulit," ujar Mujiyono.

"Dengan mimbar bebas, kita berikan kesempatan buat warga menyuarakan aspirasinya. Tentunya harus sesuai aturan, tertib dan tidak anarkis," lanjutnya.

Lebih lanjut, Mujiyono memandang bahwa aspirasi mengenai kenaikan harga BBM diperlukan karena konfisi ini berdampak langsung pada beban perekonomian masyarakat.

Mengingat pasti akan ada kenaikan harga sejumlah bahan pokok, logistik, hingga sektor transportasi, maka Mujiyono menyebut pihaknya juga akan menampung aspirasi masyarakat terkait penyaluran bantuan dari pemerintah.

"Kan bisa jadi mereka menginginkan misalkan kompensasi yang lain dan yang terukur soal BLT. Pak Jokowi kan sudah mengalokasikan BLT kaitannya dengan efek dari kenaikan bbm. Nah, maka yang diinginkan BLT yang seperti apa," urainya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah memutuskan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi per 3 September 2022. Harga pertalite naik sebesar Rp2.350 per liter, solar subsidi naik Rp1.650, dan Pertamax naik Rp2.000.

Rinciannya, pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Presiden Joko Widodo mengaku, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Anggaran subsidi dan kompensasi BBM 2022 telah dinaikkan tiga kali lipat dari hanya Rp152,5 triliun ke Rp502,4 triliun. Bahkan, perkiraannya akan terus meningkat.

Namun, bila terus ditambah, subsidi BBM akan semakin membengkak dan kurang tepat sasaran. Saat ini saja, lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu, yaitu pemilik mobil pribadi.

“Ini adalah pilihan terakhir pemerintah. Mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi mengalami penyesuaian. Sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran,” ucap Jokowi beberapa waktu lalu.