Josep Borrell Mengecilkan Harapan Pemulihan Kesepakatan Nuklir 2015 dalam Waktu Dekat
Josep Borrell. (Wikimedia Commons/European Parliament)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrel mengecilkan harapan kebangkitan cepat Kesepakatan Nuklir 2015, dengan mengatakan kemungkinan kesepakatan antara Iran dan kekuatan dunia telah memudar.

"Saya minta maaf untuk mengatakan, saya kurang percaya diri hari ini dibandingkan 28 jam sebelumnya tentang konvergensi proses negosiasi, tentang prospek pencapaian kesepakatan dalam waktu dekat," kata Borrell kepada wartawan di Brussels, melansir The National News 6 September.

"Jika prosesnya tidak menyatu, seluruh proses dalam bahaya," tandasnya.

Uni Eropa dan kekuatan dunia lainnya telah melakukan negosiasi langsung dengan Iran, sementara Amerika Serikat berpartisipasi secara tidak langsung, selama lebih dari satu tahun untuk menghidupkan kembali Kesepakatan Nuklir 2015, yang meringankan sanksi terhadap Teheran sebagai imbalan atas pembatasan kegiatan nuklir.

Mantan presiden AS Donald Trump mengingkari Kesepakatan 2015 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, yang melanjutkan kegiatan nuklirnya.

Sebuah kesepakatan, yang ditentang keras oleh Israel dan banyak anggota Kongres AS, dapat membebani harga minyak, karena akan memungkinkan Iran untuk meningkatkan produksi.

Borrell mengatakan, dia akan "terus berkonsultasi dengan peserta (Kesepakatan Nuklir), khususnya Amerika Serikat, karena itu adalah permintaan yang harus dipenuhi oleh Washington khususnya, bukan satu-satunya, tentang bagaimana melanjutkan".

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang permintaan tersebut.

Terpisah, juru bicara kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan pada Hari Senin, Teheran sedang mencari penutupan penyelidikan Badan Energi Atom Internasional ke dalam kegiatan nuklirnya, di antara jaminan lain sebelum menyetujui untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015.

Permintaan Iran berisiko merusak peluang untuk menyelamatkan kesepakatan itu, karena Washington telah menolak mengaitkannya dengan penyelidikan badan PBB itu.

Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan mereka telah mempelajari tanggapan Iran terhadap upaya terbaru, untuk menghidupkan kembali kesepakatan dan akan menanggapi melalui UE, tetapi "sayangnya, itu tidak konstruktif".

Tanggapan dikirim melalui Borrell, yang telah mengkoordinasikan negosiasi, dan membuat penawaran akhir pada 8 Agustus setelah 16 bulan pembicaraan.

Borrell pada Hari Senin menggambarkan tawaran itu sebagai "teks yang seimbang dengan mempertimbangkan semua posisi semua pihak".

"Pada saat tertentu, tanggung jawab saya sebagai koordinator adalah untuk mengatakan itu sudah cukup, ini adalah teks paling seimbang yang dapat saya hasilkan, dengan mempertimbangkan semua sudut pandang," terang Borrell, berbicara setelah pertemuan Dewan Asosiasi Uni Eropa-Ukraina. .

"Usulan ini diterima dengan sangat baik dan saya mendapat umpan balik positif dari semua mitra.

“Permintaan awal yang saya terima masuk akal dari kedua bagian dan mereka diterima tanpa mengubah teks secara mendasar, tetapi kemudian interaksi terakhir tidak konvergen, itu divergen," tandasnya.