2 Kali Kecelakaan Maut Truk di Bekasi, Ridwan Kamil Ingatkan Perusahaan Cek Kelaikan Kendaraan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Balai Kota DKI Jakarta/FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan kepada perusahaan pemilik kendaraan bermuatan besar seperti truk untuk mengecek kelaikan kendaraan secara berkala dan memastikan kendaraan tersebut layak beroperasi.

Sebab, ketika beroperasi, truk kontainer pasti melintasi jalan raya, di mana jalan tersebut juga digunakan oleh masyarakat umum, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Hal ini merujuk pada dua kecelakaan melibatkan truk yang terjadi di Jawa Barat. Kecelakaan terbaru terjadi pada hari ini di Kranji, Bekasi.

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan ini kesekian kali pada kendaraan-kendaraan besar yang mengakibatkan kecelakaan dan fatal. (Tanggung jawab) itu harus kepada si pemiliknya," kata Ridwan Kamil di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 31 Agustus.

"Jadi, kepada perusahaan besar yang suka angkut-angkut barang, mohon kelaikan dari kendaraan itu selalu diperhatikan saat kendaraan itu keluar dari pabriknya kendaraan itu keluar dari kantor perusahaannya," lanjutnya.

Karenanya, pria yang akrab disapa Kang Emil ini meminta kepada kepolisian untuk menindaklanjuti dan mengusut penyebab kecelakaan yang melibakan truk kontainer ini dengan sejelas-jelasnya.

"Kalau sudah bersentuhan dengan lalu lintas jalan itu kan berinteraksi dengan masyarakat luas, ya. Jadi, saya akan mengecek dari level saya. Kepolisian yang kita minta awal asal-muasal permasalahan seperti apa," ujar Kang Emil.

Sebagai informasi, kecelakaan maut terjadi di kawasan Alternatif Transyogi Cibubur, Bekasi, Senin, 18 Juli. Truk tangki Pertamina menabrak puluhan kendaraan yang menyebabkan 10 orang tewas.

Lalu pada hari ini, kecelakaan terjadi saat truk kontainer menabrak tiang jaringan komunikasi hingga ambruk melintang di depan SDN Kota Baru 02 dan 03, Jalan Sultan Agung, Bekasi, sekitar pukul 10.30 WIB.

Akibat peristiwa ini, sebanyak 10 orang meninggal dunia, di antaranya 7 siswa SD. Lalu, sebanyak 20 orang mengalami luka-luka. Saat ini, seluruh korban telah dievakuasi. Mereka dibawa ke RSUD dan RS Ananda.

Polda Metro Jaya telah mengamankan sopir truk untuk dimintai keterangan mengenai kronologi kejadian. Kepolisian juga masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dalam hasil penyelidikan sementara, kecelakaan diduga bukan disebabkan rem blong karena ditemukan bekas pengereman. Sampai saat ini, polisi masih mendalami penyebab kecelakaan itu.