Bagikan:

JAKARTA - Sopir dan kernet sudah ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan maut truk tangki Pertamina di kawasan Cibubur, Bekasi. Dari hasil pengusutan sementara, truk sudah mengalami kendala fungsi rem sejak di wilayah Rawamangun.

"Dia (sopir, red) berhenti, memeriksa dan melaporkan kepada tim pengawas atau tim teknis, dilakukan pemeriksaan sebentar kemudian melanjutkan perjalanan," ujar Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan kepada wartawan, Rabu, 20 Juli.

Keterangan ini semakin memperkuat dugaan penyebab kecelakaan maut itu karena rem blong. Hanya saja, masih membutuhkan pembuktian untuk memastikannya.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usmansebelumnya juga menyatakan akan melakukan langkah pembuktian dugaan tersebut. Caranya dengan memeriksa kondisi fungsi pengereman truk tangki Pertamina itu.

"Kita lakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengecek daripada fungsi kendaraan tersebut ini akan kita lakukan," kata dia.

Selain itu, pemeriksaan terhadap sopir dan kernet juga intensif dilakukan. Dengan begitu akan diidapat bukti autentik di balik penyebab kecelakaan maut tersebut.

"Sehingga dari situ akan kita temukan kendaraan ini layak, khususnya masalah remnya. Karena dugaan sementara kan rem tidak berfungsi," sambung dia.

Sebagai informasi, kecelakaan maut terjadi di kawasan Alternatif Transyogi Cibubur, Bekasi, Senin, 18 Juli. Truk tangki Pertamina menabrak puluhan kendaraan yang menyebabkan 10 orang tewas.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, dugaan sementara truk tangki Pertamina mengalami rem blong.