JAKARTA - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas partai politik. Hasilnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) masih menjadi juara dengan meraih 20,4 persen.
Sementara Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bertengger di posisi kedua menggeser Partai Golongan Karya (Golkar) yang kini berada di urutan ketiga.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan, apabila pemilu legislatif (DPR RI) digelar saat survei dilaksanakan, maka PDIP meraih 20,4 persen, diikuti Gerindra dengan 10,5 persen dan Golkar dengan 9,5 persen.
"Di sini Gerindra sudah menggeser Golkar," ujar Hanta dalam paparan survei yang dirilis di Kuningan, Jakarta, Rabu, 31 Agustus.
Sementara peringkat keempat diduduki Demokrat, kelima PKB, keenam NasDem, ketujuh PKS, kedelapan PAN, kesembilan PPP, dan kesepuluh Perindo.
"Sedangkan partai parlemen yang lain, Partai Demokrat 8, 6 persen, PKB 8,0 persen, Partai NasDem 6,7 persen, PKS 5,2 persen, PAN 4,1 persen dan PPP 3,1 persen," kata Hanta.
"Kemudian ada Perindo 1,9. Ini sepuluh partai politik terbesar di Indonesia," lanjutnya.
Hanta mengingatkan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) disebutkan bahwa ambang batas parlemen (parliamentary threshold) adalah sebesar 4 persen.
Meski demikian, Hanya mengatakan, partai-partai yang tidak lolos parliamentary threshold masih berpotensi meraih suara publik.
"Selain karena masih ada publik 14,3 persen yang tidak tahu, tidak jawab dan publik 4,7 persen merahasiakan jawaban, dinamika elektoral dan isu politik satu tahun ke depan menuju 2024 sangat berpengaruh pada naik-turunnya suara partai," kata Hanta.
Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 1-7 Agustus 2022 dengan menggunakan metode stratified multi-stage random sampling.
BACA JUGA:
Survei melibatkan 1.220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.