Bagikan:

MEDAN - Angka stunting di Kota Medan masih tinggi dengan jumlah 550 anak, paling banyak terdapat di Kecamatan Medan Belawan. Dari jumlah total penderita stunting itu, 20 persen di antaranya anak berusia di atas 2 tahun sehingga sulit untuk dipulihkan.

Selain penyelesaian masalah permukiman yang menjadi salah satu pemicu terjadinya stunting, Pemko Medan juga menyiapkan sejumlah program untuk mencegah sekaligus mengatasi kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga sang anak terlalu pendek untuk usianya tersebut.

“Guna mencegah stunting, kita membuat sejumlah program, mulai dari penyelesaian masalah pemukiman sampai dengan program yang menyentuh langsung kepada para ibu-ibu. Di samping itu kami juga mewajibkan dari 550 anak yang terkena stunting ini semua orang tuanya dibantu dengan membuat bentuk usaha,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 25 Agustus.

Menurut Bobby Nasution, stunting juga ada kaitannya dengan kemampuan ekonomi. Terkait itu, menantu Presiden Joko Widodo ini telah meminta Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan serta Dinas Sosial untuk mendata semua anak yang terkena stunting, termasuk anak yang rentan akan stunting.

“Kita minta Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Sosial untuk membantu orang tuanya membuat kelompok usaha,” ungkapnya.

Bobby Nasution menyarankan, kelompok usaha yang dibuat itu terkait makanan dan minuman sehingga sangat membantu dan ibu-ibu bisa masak di rumahnya.

“Kegiatan usaha mereka nanti didaftarkan ke E-Katalog Lokal sehingga Pemko Medan yang akan membeli makanan dan minuman mereka. Ini sudah kita programkan, semoga bisa berjalan dengan baik,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan di wilayahnya

mulai dilakukan pembentukan Kelompok Wanita Tani Perkotaan. Satu kelompok, jelasnya, bisa memanfaatkan halaman kelurahan yang kosong dan menanamnya dengan bayam, kangkung, lombok (cabai), tomat dan terong. Dikatakannya, semua tanaman itu bisa ditanam di wilayah pesisir.

“Jadi ibu-ibu jangan berpikir di wilayah pesisir ini lahannya nggak bisa ditanami. Mungkin nanti apabila kadis maupun camat izin Pak Wali dapat berkunjung ke Semarang. Nanti bisa melihat deretan rumah-rumah nelayan yang ditanami dengan istilah urban farming (pertanian perkotaan). Sebab, Belawan ini juga bagian dari perkotaan,” paparnya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ