Bagikan:

JAKARTA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan pada Hari Senin, dia akan menghormati Pemilihan Umum Presiden pada Bulan Oktober terlepas dari hasilnya, selama pemungutan suara itu 'bersih dan transparan.'

Dalam sebuah wawancara dengan TV Globo's Jornal Nacional, politisi sayap kanan bersikeras tanpa bukti telah terjadi penipuan dalam pemilihan Brasil sebelumnya.

Bolsonaro tidak menyebutkan sistem pemungutan suara elektronik yang telah dia serang tanpa henti selama berbulan-bulan, menuduh mereka terbuka untuk manipulasi, melansir Reuters 23 Agustus.

Namun mantan kapten angkatan darat itu mengatakan, militer harus memiliki peran dalam menentukan transparansi pemungutan suara.

Jajak pendapat menunjukkan Bolsonaro tertinggal dalam pemilihan presiden dari saingannya asal sayap kiri, mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang memerintah dari 2003-2010 ketika ekonomi Brasil sedang booming.

Bolsonaro mengatakan, dia telah menerima sebuah negara dalam situasi ekonomi yang buruk yang diperparah oleh pandemi COVID-19 serta kemudian perang Ukraina, dan telah berhasil melewatinya.

Di antara pencapaiannya, dia menyebutkan peningkatan pembayaran kesejahteraan bulanan untuk keluarga berpenghasilan rendah, yang dia katakan akan menguntungkan 20 juta orang Brasil, sebuah selebaran yang menurut jajak pendapat telah meningkatkan jumlahnya dalam beberapa pekan terakhir dan mempersempit keuntungan Lula.

Selain itu, Bolsonaro menepis laporan deforestasi di Amazon melonjak, karena dia telah membongkar kebijakan penegakan hukum.

Sebaliknya, ia menuduh bahwa lembaga perlindungan lingkungan pemerintah Ibama telah melakukan pelanggaran, dengan menghancurkan alat berat yang biasanya disita di hutan hujan dari penambang emas ilegal.

Bolsonaro menambahkan, Amazon Brasil seukuran Eropa Barat dan negara itu mempertahankan 66 persen dari area hijaunya.

"Brasil tidak pantas diserang seperti ini. Kami akan berusaha meningkatkan (citra Brasil di luar negeri)," katanya.

Diketahui, kekhawatiran atas kegagalannya menghentikan deforestasi telah menyebabkan perlawanan di Uni Eropa, untuk meratifikasi kesepakatan perdagangan bebas dengan blok Amerika Selatan Mercosur.

Bolsonaro mengatakan, masalah pasokan yang disebabkan oleh perang Ukraina kini telah membuat Uni Eropa ingin mempercepat penyelesaian pakta perdagangan.