Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyayangkan saat ini lebih banyak provinsi yang mengalami kenaikan kasus mingguan dibandingkan dengan penurunan kasus.

Berdasarkan analisis data Satgas per 15 November, dari 34 provinsi se-Indonesia, ada 22 provinsi yang mengalami kenaikan kasus. Sementara, 12 provinsi sisanya mengalami penurunan kasus sepekan terakhir.

"Hal ini sangat disayangkan, mengingat masih banyak jumlah provinsi yang mengalami tren kenaikan daripada penurunannya," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 19 November.

Wiku menyoroti tiga provinsi yang mengalami kenaikan kasus COVID-19 mingguan terbanyak se-Indonesia. Urutan pertama yakni Jawa Tengah mengalami kenaikan 2.377 kasus dibanding pekan lalu, Jawa Barat 875 kasus, dan DKI Jakarta 793 kasus.

"Kami ingatkan kepada provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta bahwa tentunya ini bukan prestasi yang baik. Evaluasi harus terus dilakukan terkait dengan implementasi testing, dan treatment yang sudah dilakukan," ucap Wiku.

Sementara, Wiku juga menyoroti tiga provinsi yang mengalami kenaikan kasus yang paling sedikit dari 22 provinsi. Provinsi tersebut adalah Sumatera Utara alami kenaikan 15 kasus, Maluku Utara 13 kasus, dan Nusa Tenggara Barat 9 kasus.

Pada tiga provinis ini, Wiku meminta kepala daerahnya untuk meningkatkan pelacakan dan pemeriksaan kasus COVID-19 dalam rangka melakukan upaya deteksi dini untuk menekan penyebaran kasus tanpa gejala.

"Semakin tinggi kasus ditangani, maka peluang kesembuhan akan juga semakin tinggi. Jika upaya ini dilakukan, maka ketiga provinsi ini dapat mengalami penurunan kasus pada pekan berikutnya," ungkap Wiku.

Tak hanya itu, Wiku juga mengapresiasi tiga provinsi dengan angka penurunan kasus terbanyak dalam sepekan terakhir. Provinsi tersebut adalah Kalimantan Barat dengan penurunan 228 kasus, Jawa Timur turun 223, dan Papua Barat turun 142 kasus.

"Terima kasih sudah berusaha menekan laju penularan sebaik mungkin. Tetap semangat dan jangan sampai terlambat dengan pencapaian yang telah diraih," imbuhnya.