Pernah Minta SPBU Khusus Tapi Tak Kunjung Terealisasi, Kini Nelayan Tulungagung 'Berteriak' Kesulitan Dapat Solar Bersubsidi
Kapal nelayan jenis slerek bersandar di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Popoh, Tulungagung (ANTAARA/Destyan Handri Sujarwoko)

Bagikan:

TULUNGAGUNG - Sejumlah nelayan di sekitar Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Popoh, Tulungagung, Jawa Timur mengaku kesulitan mendapat bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi.

"Ada, tapi sulit karena harus membeli ke SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) yang lokasinya jauh," tutur Muhammad Sadar, salah satu nelayan di Pantai Popoh dilansir ANTARA, Selasa, 16 Agustus.

Menurut dia, ketersediaan BBM solar di SPBU terdekat sangat terbatas, apalagi harus "berebut" dengan kendaraan umum dan angkutan darat lain.

Padahal kebutuhan untuk nelayan saja sangat besar (banyak).

Bagaimana tidak, untuk sekali melaut saja, satu perahu membutuhkan 300 liter solar.

Jika tidak ada BBM, dipastikan nelayan bakal merugi. Sebab, mereka tidak bisa melaut.

"Kami sudah lama meminta pembangunan SPBU khusus nelayan, tapi hingga sekarang belum terealisasi,” ucapnya.

Padahal persyaratan untuk pembangunan SPBU khusus nelayan sebagai sudah dilengkapi, seperti membuat koperasi untuk pembelian BBM.

Menanggapi aspirasi nelayan itu, Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk pembangunan stasiun pengisian bahan bakar khusus untuk nelayan ini.

"Kami sudah koordinasi, tapi keputusan berada di tangan Pertamina," kata Gatut Sunu.

Meski begitu pihaknya tak mau berpangku tangan. Pemkab Tulungagung terus mendorong pembangunan SPBU khusus nelayan.