Ketua Kadin Rosan Roeslani Klaim Sektor Pangan Dapat Kurangi Jumlah Penggangguran
Ketua Kadin, Rosan P. Roeslani. (Foto: Kadin)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengklaim bahwa sektor pangan mampu mengurangi jumlah pengangguran terbuka. Karena itu pembangunan sektor pangan harus diprioritaskan.

"Mencermati tingginya permintaan di sektor pangan di dalam dan luar negeri, sektor ini mempunyai potensi besar untuk tumbuh. Karena itu, pertumbuhan sektor ini perlu diberikan prioritas di masa mendatang. Karena sektor pangan dapat diandalkan untuk mengurangi jumlah pengangguran terbuka," tuturnya, dalam acara Jakarta Food Security Summit 5, Rabu, 18 November.

Tak hanya itu, Rosan juga mengatakan sektor pangan dapat menyejahterakan masyarakat, dan mengentaskan kemiskinan.

Menurut dia, dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat baik, kurang lebih di kisaran 5 persen. Namun, pada tahun ini Indonesia memasuki masa pandemi COVID-19, Indonesia mengalami goncangan dahsyat yang mengenai hampir semua sendi kehidupan.

Indonesia telah resmi memasuki resesi. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II dan kuartal III mengalami kontraksi masing-masing 5,32 persen dan 3,40 persen. Meski begitu, kata Rosan, kontribusi pertumbuhan dan pemerataan produk domestik bruto (PDB) menunjukkan tren perbaikan. Sehingga inilah yang akan menjadi modal penting perbaikan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2020 dan 2021.

"Kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional tersebut tentunya meningkatkan pengangguran terbuka yakni dari 5,23 persen pada Agustus 2019 menjadi 7,07 persen pada Agustus 2020," jelasnya.

Kadin sangat mengapresiasi langkah-langkah pemerintah dalam memitigasi dampak krisis kesehatan dan sosial ekonomi akibat COVID-19, di antaranya memberikan stimulus bantuan langsung tunai dan bansos, mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Termasuk KUR supermikro bagi ibu rumah tangga dan korban PHK, merelaksasi penundaan angsuran pokok KUR, tambahan subsidi bunga KUR, memberikan insentif perpajakan bagi pelaku UMKM beromzet di bawah Rp4,80 miliar per tahun, merelaksasi dan merestrukturisasi kredit UMKM, dan memberikan stimulus bagi pekerja.

"Tapi itu akan makin sempurna apabila dibarengi dengan memprioritaskan pembangunan pangan, karena ini bisa mengurangi pengangguran juga," ucapnya.

Kadin Indonesia mengajukan konsep Inclusive Closed Loop (ICL) yang telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas pangan dan kesejahteraan petani kelapa sawit dan cabai.

"Kadin berharap konsep ini dapat diterapkan untuk komoditas pangan lainnya, sehingga bisa membantu menumbuhkan sektor pangan nasional," tuturnya.

Rosan juga berharap kehadiran UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja makin memuluskan upaya pemulihan ekonomi nasional. UU Cipta Kerja merupakan suatu langkah besar dan terobosan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga bisa meningkatkan arus investasi dan menciptakan lapangan kerja serta mengurangi pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"UU ini akan menggairahkan kegiatan dunia usaha yang selanjutnya bisa mendorong percepatan dan pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.