Bagikan:

PEKANBARU - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menanam bibit pohon yang berfungsi sebagai pelindung dan penahan tanah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indragiri Hulu untuk meminimalisasi abrasi sekaligus sebagai wujud pelestarian lingkungan.

Penanaman bibit pohon dengan jenis ketapang, matoa (Pometia pinnata) dan mahoni dilakukan secara simbolis oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar bersama Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani, Forkopimda Inhu serta masyarakat setempat di tepian Daerah Aliran sungai (DAS) Indragiri, Teluk Erong, Kampung Dagang, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu dilansir ANTARA, Sabtu 13 Agustus.

"Dalam menangani sungai besar seperti ini bukan hal yang mudah dan memerlukan usaha dan investasi serta dukungan yang cukup besar," kata Menteri Siti Nurbaya seperti disampaikan Humas Pemrov Riau, Atan.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyambut baik penanaman pohon ini, karena selain berguna untuk mencegah kerusakan lingkungan, hasil dari pohon ini seperti buahnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Siti Nurbaya menjelaskan, Kementerian LHK bersama Kementerian PUPR terus berupaya merehabilitasi kondisi daerah aliran sungai (DAS). Berdasarkan klasifikasi, jumlah DAS yang dipertahankan adalah 37.721 DAS. Sekitar 4.489 daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia masuk dalam target pemulihan.

Dari jumlah DAS yang dipulihkan ini, yang masuk dalam prioritas untuk periode 2020-2024 hanya sejumlah 180 DAS. Salah satu DAS yang dipulihkan adalah DAS Indragiri.

"Kita akan terus berupaya dan bersama-sama dengan jajaran Pak Gubernur juga untuk terus membangun wilayah di Provinsi Riau termasuk Indragiri Hulu," katanya.

Siti Nurbaya Bakar juga berharap sinergi antara semua pihak dan pemerintah harus terus ditingkatkan, mengingat ini penting untuk penanggulangan bencana yakni dengan penghijauan khususnya di pinggiran Sungai Indragiri.

"Mari pada kesempatan yang baik ini kita menanam bersama-sama. Ini saya lihat masyarakatnya banyak, ada Pramuka, ada komunitas, ada masyarakat adat, ada juga karang taruna, para tokoh, ada juga aktivis, lembaga adat, ada juga dari partai politik, terima kasih sudah bersama-sama. Mari kita menanam bersama dan kita budayakan menanam ini untuk menjaga alam," tutupnya.

Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi menjelaskan pihaknya telah melakukan identifikasi abrasi tebing sungai. Identifikasi yang dilakukan pada tebing sungai Indragiri dari Kecamatan Peranap sampai Kecamatan Kuala Cenaku.

Terdapat 14 lokasi tebing sungai rawan longsor yang berdampak pada kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan fungsi dan meningkatkan risiko pada lokasi longsor tebing sungai yaitu : Desa Selunak Peranap, Kelurahan Baturijal Hilir Peranap, Desa Pasir Kelampaian Sungai Lala.

Kemudian Desa Pasir Sialang Jaya Pasir Penyu, Desa Danau Baru Rengat Barat, Desa Kampung Pulau Rengat sebanyak 2 lokasi, Desa Pasir Kemilu Rengat, Desa Sungai Raya Rengat, Desa Tambak Kuala Cenaku, Desa Pulau Gelang Kuala Cenaku. Desa Teluk Sungaki Kuala Cenaku 2 lokasi, Desa Pulau Jumat Kuala Cenaku, Desa Teluk Sungkai Kuala Cenaku, Desa Pulau Jumat Kuala Cenaku.

"Banyak infrastruktur yang sudah tergerus oleh aliran sungai, salah satunya jalan. Ini adalah jalan kabupaten yang sudah habis dan tidak bisa dilewati lagi oleh masyarakat sehingga harus membuat jalan baru," katanya.