JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak perusahaan asal Jerman, Siemens Group memperluas investasinya hingga ke luar Pulau Jawa, termasuk di ibu kota baru.
Ajakan tersebut disampaikan Bahlil saat bertemu Chief Executive Officer Siemens Cedrik Neike di Davos, Swiss, Selasa 21 Januari. "Saya menghargai kontribusi Siemens dalam berinvestasi di Indonesia. Pemerintah terbuka bila Siemens ingin berpartisipasi di ibu kota baru," kata Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 22 Januari.
Kepada Bahlil, Cedrik mengatakan, produk Siemens sudah dikenal di masyarakat Indonesia. Saat ini, Siemens juga memiliki proyek terkait Belt Road Initiative (BRI) yakni pembangkit listrik mobile power plant berkapasitas 360 MW yang bekerja sama dengan PT PLN (Persero).
Tak hanya itu, terkait industri 4.0, Siemens telah bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Ekonid untuk kerja sama pelatihan vokasional. Terakhir, Siemens ingin berperan lebih besar dalam pembangunan ibu kota baru, utamanya untuk pengembangan smart city.
Perusahaan asal Jerman yang berpusat di Munich itu sangat berpengaruh di bidang elektrikfikasi, otomatisasi, dan digitalisasi. "Jerman (Siemens) ingin punya kerja sama dengan Indonesia, seperti halnya pernah dengan Vietnam dan Mesir," ujar Cedrik.
Menanggapi harapan itu, Bahlil mengatakan, Indonesia sangat terbuka dengan berbagai pihak dan negara lain untuk berpartisipasi dalam pengembangan ibu kota baru.
"Kalau Siemens serius, maka akan jadi salah satu deliverables di Hannover Messe. Siemens akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia. Saya harap Siemens bentuk tim kecil dengan BKPM untuk merealisasikan perannya di ibu kota baru," pungkas Bahlil.