1,4 juta Remaja Putri di Wilayahnya Kang Emil Minum Tablet Tambah Darah
Salah seorang pelajar putri tingkat SMP memegang tablet tambah darah di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Kamis (10/8/2022) (ANTARA/Ajat Sudrajat)

Bagikan:

JAKARTA - 1,4 Juta remaja putri berusia 12-18 tahun di Jawa Barat minum tablet penambah darah serentak pada Acara Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Serentak, di Aula Barat Gedung Sate Bandung.

"Ini adalah bagian dari upaya kita. Sampai saat ini gratis dari dinas kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Hari ini untuk remaja putri yang minum diperkirakan sekitar 1,4 juta yang terdiri dari anak-anak remaja di sekolah SMA SMK dan sederajat dan juga ada yang sebagian SMP dan juga di lingkungan Kementerian," kata Kadis Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi, Kamis 11 Agustus dikutip dari Antara.

Dedi Supandi mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini sekitar 41,8 persen remaja putri di wilayah Jawa Barat menderita anemia atau kekurangan darah merah.

"Jika mereka terkena anemia maka akan mengganggu pemikiran, pembelajaran dan sebagainya," kata Dedi Supandi.

Oleh karena itu, kata dia, pada hari ini Pemprov Jawa Barat melakukan kegiatan minum tablet penambah darah serentak dengan tujuan untuk mencegah permasalahan kesehatan yang dihadapi remaja putri seperti stunting.

"Terlebih mereka itu, remaja remaja putri ke depannya akan menjadi ibu hamil, yang mana mereka ke depannya akan menjadi pencipta-pencipta generasi masa depan. Ini agar 2045 bebas anemia dan stunting," kata dia.

Dengan adanya Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Serentak, lanjut Dedi Supandi, maka ke depannya setiap minggu remaja putri akan meminum tablet penambah daerah.

"Intinya minumnya satu tablet per minggu selama satu tahun ke depan. Jadi nanti dikasih kartu, kartu bagian dari untuk melakukan monev. Dan selain kartu itu ada aplikasi, Aplikasi Ceria, itu ada di Play Store. Jadi aplikasi ini pun juga mengingatkan remaja putri kalau belum minum tablet penambah darah," kata dia.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil menambahkan penyebab remaja putri mengalami anemia karena berbagai faktor seperti sistem hormon saat ada menstruasi.

Atalia mencontohkan saat ini cukup banyak remaja putri yang menjalani diet ketat namun secara gizi tidak terpenuhi dengan baik sehingga tidak seimbang

Hal itu secara tidak langsung bisa menyebabkan anemia di kalangan remaja putri selain dikarenakan banyaknya aktivitas yang dijalani dalam keseharian.

"Jadi dengan kita berikan TTD ini agar sehat dan menghadirkan generasi yang tidak stunting, jadi sehat mulai dari remaja putri," ujar Atalia Kamil.