SLEMAN - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD Negeri 1 Delegan, Sumberharjo, Prambanan, tetap berlangsung pascamusibah kebakaran pada Selasa, 9 Agustus malam kemarin.
"Proses KBM di SD Delegan 1 tetap berlangsung, hari ini sampai dengan Sabtu KBM dilakukan secara daring, dan mulai Senin dengan sistem tatap muka," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana di Sleman, Antara, Rabu, 10 Agustus.
SD Negeri Delegan 1, Sumberharjo, Prambanan, Sleman terbakar sekitar pukul 19.45 WIB. Api melahap tujuh ruangan kelas dan hanya menyisakan tiga ruangan kelas saja.
Pihak sekola juga telah melakukan koordinasi dengan seluruh kepala sekolah di Kapanewon (Kecamatan) Prambanan dan sekolah-sekolah terdekat untuk membantu dan mendukung proses KBM di SD Delegan 1.
"Kami minta sekolah-sekolah tersebut untuk mendukung KBM di SD Delegan, untuk kebutuhan proses KBM selama masa darurat ini," katanya.
Ia mengatakan, selain itu pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kelurahan/Pemerintah Desa Sumberharjo dan instansi lainnya di Kapanewon Prambanan untuk mendukung kegiatan KBM di SD Delegan.
"Terutama terkait sosialisasi kepada orang tua/wali siswa terkait adanya kebijakan dua sif sekolah, pagi untuk siswa kelas 1, 2 dan 3 serta siang untuk kelas 4, 5 dan 6," katanya.
Ery mengatakan, pihaknya juga telah meminta kepada semua guru di SD Negeri Delegan 1 untuk tetap semangat melayani mengajar para siswa meskipun waktunya saat ini jadi lebih panjang, dari pagi hingga sore hari.
"Semua sudah kami sampaikan kepada para guru untuk tetap semangat melayani siswa, karena nanti untuk siswa kelas 1, 2 dan 3 akan masuk sekolah hingga pukul 11.00 WIB, sementara untuk kelas 4, 5 dan 6 masuk mulai pukul 12.00 WIB hingga sore, dan ini menyesuaikan dengan bobot masing-masing pelajaran," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pengamanan terhadap reruntuhan bangunan sekolah yang terbakar agar tidak membahayakan bagi para siswa.
BACA JUGA:
"Mulai besok reruntuhan akan dilakukan pembersihan oleh relawan dan masyarakat Sumberharjo agar Senin sudah bisa digunakan untuk KBM. Selain itu untuk keamanan kami juga akan membuat semacam pagar agar para siswa tidak mendekat di area reruntuhan bangunan. Orangtua/wali siswa juga kami minta untuk memberi pengertian anak-anaknya untuk tidak bermain di area reruntuhan," katanya.