DKPP Minta Penyelenggara Pilkada Hindari Warung Kopi, Kenapa?
Ketua DKPP Muhammad (ANTARA)

Bagikan:

GORONTALO - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Muhammad meminta seluruh penyelenggara pilkada untuk menghindari berkumpul di warung kopi sampai semua tahapan Pikada selesai.

"Ini imbauan resmi DKPP. Warung kopi itu biasanya tempatnya tim sukses, kalau teman-teman penyelenggara terutama ad hoc selalu kelihatan bersama-sama dengan tim sukses peserta pemilu, publik akan melihat ada kedekatan sehingga menimbulkan keraguan masyarakat," kata Muhammad saat memberikan penguatan dan pengarahan pelaksanaan pilkada serentak di Gorontalo dikutip Antara, Senin, 16 November.

Menurutnya, penyelenggara pilkada berjuang mendapat kepercayaan publik sehingga DKPP menilai perlu untuk mengimbau hal tersebut.

"Saya titip pesan kepada sekretaris baik di KPU maupun Bawaslu, supaya kopinya disiapkan di kantor saja. Kopi, teh, bahkan susu segar siapkan semua supaya tidak nyari ke warkop," katanya.

Muhammad menambahkan, ada peluang penyelenggara pilkada terutama ad hoc bisa tergoda dengan bujuk rayu tim sukses bila intens bertemu.

Selain warkop, dia juga meminta penyelenggara tidak bergabung dalam grup Whatsapp atau platform lain yang di dalamnya ada peserta pilkada atau tim sukses.

"Silahkan keluar dulu dari grup seperti itu, untuk menghindari kesan-kesan keberpihakan. Ini berlaku sampai setelah kepala daerah terpilih dilantik, baru anda boleh bergabung kembali ke grup itu," ujarnya.

Muhammad menyebut ada sejumlah perkara etik yang ditangani DKPP, mengkonfirmasi dialog antara pasangan calon dan penyelenggara di grup Whatsapp dan tanpa disadari menunjukkan keberpihakan.

"Tatalah senyum anda sama untuk semua paslon. Jangan sampai senyum anda berbeda kepada paslon 1, 2 dan lainnya. Lebar senyumnya disamakan, ramahnya disamakan. Tidak ada urusan kita sama petahana atau bukan petahana, tapi urusan kita pada proses yang berintegritas dan berkualitas," lanjut dia.