KENDARI - Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara. Belum ada laporan soal dampak gempa ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari melansir gempa Kendari terjadi pukul 22.39 WITA, Selasa, 9 Agustus.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin mengatakan gempa bermagnitudo 3,6 terletak pada koordinat 4.08 Lintang Selatan, 122.63 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6,7 km arah barat daya Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Kendari, Segmen Tengah di Barat Daya Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan," katanya dilansir ANTARA.
BMKG menyebut, guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di Kabupaten Konawe, Kendari, dan Kabupaten Konawe Selatan.
Meski begitu, dia menyebut, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Bumi tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 23.00 WITA, hasil pemantauan BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa Bumi susulan," ujar dia.
BACA JUGA:
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Rudin.
Sherlinawati (27) warga Jalan PDAM, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kendari, kaget karena benda-benda yang ada di dapur rumahnya bergetar. "Saya kaget getaran gempanya tadi itu keras, saya dan sepupu langsung keluar dari rumah karena takut, jangan sampe ada apa-apa. Tadi sekitar jam 10 lewat gempanya," katanya melalui telepon.