KENDARI - Warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, panik berhamburan keluar rumah dan gedung saat terjadi gempa bermagnitudo 4,9 dengan kedalaman 2 km.
Sejumlah warga di kota ini keluar dari rumah dan gedung karena takut saat terjadi gempa. Salah satunya di wilayah Kelurahan Anduonohu, Rahandouna, Mandonga, Baruga bahkan hampir di seluruh wilayah Kota Kendari merasakan getaran gempa.
Tak hanya itu, akibat getaran gempa yang mengguncang cukup kuat, membuat tamu di salah satu hotel berbintang di Kota Kendari keluar berhamburan, mereka berebutan keluar dari gedung hotel.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 4,9.
"Kejadian dan parameter gempa bumi hari Jumat, 25 Maret 2022, pukul 21.20 Wita di sebelah Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe diguncang gempa bumi tektonik," katanya dikutip Antara, Jumat, 25 Maret.
Dia menyebutkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.87 LS, 122.76 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 11,9 km, Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 2 km.
BACA JUGA:
BMKG menyampaikan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Kendari Utara di Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe.
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kendari III – IV MMI, Ranomeeto dan Moramo (Konawe Selatan) III MMI, Besulutu (Konawe) terasa II - III MMII (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," jelasnya.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 22.15 Wita hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi tiga aktivitas gempa bumi susulan," ujar dia.