JAKARTA - Banjir kembali menggenangi sejumlah desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu pada Minggu, 15 November siang hingga malam. Demikian disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Berdasarkan laporan yang kami terima, banjir sempat menggenangi permukiman di empat desa tadi malam. Pagi ini mulai surut meskipun masih menimbulkan genangan di pekarangan, dan ada juga beberapa rumah warga yang masih terendam," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Heru Kurniawan di Cilacap, dilansir Antara, Senin, 16 November.
Adapun lokasi banjir itu antara lain, di Desa Mujur Lor, Kedawung, dan Sikampuh di Kecamatan Kroya serta Desa Karangreja di Kecamatan Maos.
Di Desa Karangreja, ia menuturkan, banjir membuat tiga keluarga mengungsi ke balai desa dan dua keluarga mengungsi ke rumah kepala desa setempat.
"Kami semalam langsung mengirimkan bantuan berupa selimut dan tikar karena ada anak kecil dan lansia yang turut mengungsi. Pagi ini mereka telah kembali ke rumah masing-masing karena banjirnya sudah surut meskipun masih ada genangan di pekarangan," katanya.
Beberapa rumah warga di daerah cekungan Dusun Pecangakan, Desa Mujur Lor, ia melanjutkan, juga masih tergenang.
BACA JUGA:
Sementara di Dusun Pecangakan, Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, pada Senin banjir masih mengenangi permukiman warga di lingkungan RT 01/RW 03 dengan tinggi 10 sampai 25 cm.
"Banjirnya sejak semalam, alhamdulillah tidak sampai masuk rumah, enggak seperti sebelumnya," kata Suwarni (70), warga setempat.
"Waktu banjir sebelumnya, tinggi genangan air di dalam rumah saya mencapai lutut sehingga gabah sebanyak satu karung turut terendam," katanya.
Ia mengatakan bahwa beberapa rumah warga yang posisinya lebih rendah dari jalan sampai sekarang masih tergenang. "Semoga tidak terjadi hujan lebat lagi agar genangannya tidak bertambah tinggi," katanya.
Selain menggenangi permukiman, banjir juga merendam area persawahan di Desa Mujur Lor yang berbatasan dengan Desa Sidamulya, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.
Heru mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor tetap waspada karena menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika fenomena La Nina moderat dapat meningkatkan curah hujan hingga 40 persen dari kondisi normal.