JAKARTA - Hingga saat ini PT Jiwasraya masih menjadi sorotan publik. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut gagal membayar polis JS Saving Plan milik nasabah yang mencapai triliunan rupiah.
Jiwasraya mengalami kemelut sejak lama, dimulai pada tahun 2004 cadangan yang dimiliki perusahaan lebih kecil dari seharusnya dengan insolvency mencapai Rp2,769 triliun. Kemelut tersebut berlanjut hingga pada Oktober 2018 Perusahaan tersebut mengumumkan ketidaksanggupan membayar polis JS Saving Plan milik nasabah senilai Rp802 miliar.
PT Jiwasraya menambah deretan catatan buruk Kementerian BUMN. @Jiwasraya mengalami ketidaksanggupan membayar polis JS Saving Plan milik nasabah yang mencapai triliunan rupiah.
Berikut #infografik @netrayID. pic.twitter.com/peCeHQcuiv
— Netray (@netrayID) January 21, 2020
Hingga tahun ini keuangan Jiwasraya tak kunjung membaik. Aset perusahaan tercatat senilai Rp23,26 triliun, akan tetapi kewajibannya mencapai angka Rp50,5 triliun. Ekuitas negatif Rp27,24 triliun dan liabilitas produk JS Saving Plan mencapai Rp15,75 triliun.
Permasalahan di tubuh Jiwasraya menyebabkan berbagai tanggapan dari warganet yang berharap kasus ini segera diusut tuntas. Berikut hasil pantauan Netray.
Berdasarkan pantauan @netrayID terdapat 26,3 ribu cuitan warganet yang membahas topik terkait kasus Jiwasraya sejak tanggal 01 Januari sampai dengan 15 Januari 2020. Cuitan tersebut didominasi oleh sentimen negatif sebanyak 12 ribu dan sebanyak 4.366 cuitan bersentimen positif.
Perbincangan terkait Jiwasraya meningkat pada tanggal 07 Januari 2020. Pada tanggal tersebut terdapat 4.889 cuitan warganet. Berikut beberapa cuitan warganet pada tanggal tersebut.
Permasalahan yang dialami PT Jiwasraya menjadi perhatian publik karena dapat berdampak pada ekonomi negara. Hal tersebut juga semakin menggerus kepercayaan publik pada pemerintah. Oleh karena itu, warganet berharap kasus ini dapat diusut tuntas dan terbuka.
Gambar di atas menunjukkan kosa kata populer terkait Jiwasraya. Kasus Jiwasraya menambah deretan kasus yang tengah dialami oleh BUMN. Setelah sebelumnya skandal Garuda Indonesia hingga Asabri.
Berdasarkan pantauan @netrayID terlihat akun @ustadtengkuzul, @digeeembok, dan @msaid_didu menjadi Top Initiator pada topik Jiwasraya.
Pantauan Berdasarkan News
Berdasarkan pantauan @netrayID sejak tanggal 01 Januari s.d 15 Januari 2020 terdapat 3.410 total pemberitaan dari 80 media. Sejak tanggal tersebut terlihat topik Finance & Insurance menguasai Top Categories dengan persentase sebanyak 51 persen. Diikuti topik mengenai Government sebanyak 33 persen dan Law 12 persen.
Pemberitaan terkait Jiwasraya memuncak pada tanggal 15 Januari 2020. Pada tanggal tersebut terdapat 638 total pemberitaan. Pemberitaan di berbagai media online tersebut semakin meningkat setelah ditetapkannya Benny Tjokro sebagai tersangka.
Investasi bodong yang dilakukan oleh PT Jiwasraya menyebabkan kerugian besar hingga tidak dapat membayar polis JS Saving Plan milik nasabah dengan jumlah besar. Pemberitaan mengenai perkembangan kasus yang merugikan negara tersebut terus dinanti publik. Berikut beberapa Top Initiator pada topik Jiwasraya.
Joko Widodo sebagai Presiden RI menjadi Top Initiator pada topik Jiwasraya. Diikuti nama Erick Thohir selaku Menteri BUMN dan Heru Hidayat yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Jiwasraya. Ketiga nama tersebut merupakan nama yang paling banyak disebut dalam pemberitaan.
Adapun Top Organization pada topik ini yaitu Jiwasraya, diikuti Kejaksaan Agung, Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan BUMN sebagai Naungan dari Jiwasraya.
Gedung Kejaksaan Agung RI atau disebut juga Gedung Bundar menjadi Top Facility pada topik ini. Diikuti Rutan Cipinang, Komplek Parlemen dan Gedung Mahkamah Agung.
Hingga saat ini, baik warganet Twitter maupun pemberitaan media online terkait Jiwasraya masih menjadi perbincangan. Pasalnya kasus ini menambah deretan kasus yang tengah dialami oleh BUMN.
Setelah ditetapkannya beberapa tersangka beberapa waktu lalu, warganet berharap kasus ini dapat segera menemukan titik terang serta diusut secara tuntas dan transparan.