JAKARTA - Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) Purnomo Yusgiantoro yang juga mantan Menteri Pertahanan (Menhan) mengatakan ajaran Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno masih relevan hingga saat ini. Anak muda diharap tahu dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara peluncuran buku 'Suara Kebangsaan' karya Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pada hari ini, Minggu, 6 Juli.
Awalnya, Purnomo mengatakan buku yang ditulis Hasto bisa jadi refrensi bagi anak muda dalam mengenal bangsanya sendiri. Sehingga, dia mendorong 'Suara Kebangsaan' ini dibaca oleh siapapun.
"Saya dorong ini dibaca anak muda untuk menunjukkan identitas bangsa dan dapat lebih mencintai Indonesia," kata dia saat menjadi pembicara di Bentara Budaya, Jakarta.
Purnomo menyebut Hasto banyak menulis tentang Soekarno. Dia mencatat setidaknya ada lima hal penting tentang Soekarno yang ditulis.
Di antaranya ketika Soekarno berbicara di sidang BPUPK dan menyampaikan pidato lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Lalu soal geopolitik dan geostrategi Indonesia yang disampaikan oleh Soekarno saat berpidato di Lemhannas di Mei 1965.
"Yang disampaikan Bung Karno itu sampai sekarang diajarkan di Lemhannas. Soekarno memberi landasan nation and character building," ujarnya.
Tak sampai di sana, Hasto juga mengupas ajaran Soekarno soal Trisakti yang sempat hilang dan harus dimunculkan lagi. Purnomo mengapresiasi ide itu bisa terungkap lewat tulisan.
Kemudian, Hasto juga menulis tentang Soekarno yang menyampaikan pidato To Build The World a New di sidang PBB dan disambut luar biasa oleh dunia karena menyuarakan kesetaraan hak semua negara di dunia.
BACA JUGA:
Selanjutnya, Hasto mengangkat isu kepemimpinan lewat penjelasan mendalam mengenai kepemimpin visioner seorang Soekarno.
"Jadi apa yang diajarkan Bung Karno dari dulu masih valid dan relevan sampai sekarang," tegasnya.
Sementara itu, Rektor Unhan Laksamana Madya Amarulla Octavian menegaskan Indonesia beruntung punya Soekarno sebagai bapak bangsa. Kalibernya pun tak main-main, sekelas tokoh dari Amerika Serikat dan Tiongkok.
Sehingga, dia berharap pemikiran Bung Karno harusnya bisa terus diajarkan kepada anak muda. Terutama, bagi anak-anak di sekolah seperti yang terjadi di luar negeri.
“Pemikiran Mao Tse Tung sampai sekarang diajarkan di sekolah di sana. Pemikiran George Washington dan John Adams masih diajarkan kepada anak-anak sekolah di Amerika Serikat. Di sini, harusnya pemikiran dan geopolitik Bung Karno itu diajarkan,” kata Amarulla.
"Jadi ini penting sekali. Tak banyak negara di dunia ini seperti Indonesia dan Bung Karnonya," sambungnya.