JAKARTA - ISIS, mengaku bertanggung jawab terhadap serangan pemakaman non-Muslim di Kota Jeddah Laut Merah Saudi. Serangan itu melukai sejumlah orang, meski tak ada bukti yang memperkuat klaim tersebut.
Melalui pernyataan di saluran resminya di Telegram, ISIS mengungkapkan bahwa "tentaranya" berhasil menyembunyikan bom rakitan di pemakaman pada Rabu, yang kemudian meledak setelah beberapa jam "para konsul negara-negara perang salib" berkumpul di sana.
Ledakan, yang berlangsung selama upacara peringatan Perang Dunia I yang melibatkan kedutaan besar asing, merupakan insiden keamanan kedua yang terjadi di Jeddah dalam beberapa pekan terakhir sekaligus serangan pertama bom rakitan selama bertahun-tahun dalam upaya penyerangan warga asing di kerajaan konservatif tersebut.
Dilansir dari Antara, Jumat, 13 November ISIS mengaku sedang menargetkan konsul jenderal Prancis, yang menghadiri upacara tersebut. Semuanya masih terkait pernyataan Presiden Prancis soal penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Pemerintah Prancis membela haknya untuk menerbitkan kartun tersebut, yang dianggap oleh umat Muslim sebagai penghinaan.
Pada 18 Oktober juru bicara ISIS meminta pendukungnya agar menargetkan orang Barat, saluran pipa minyak dan infrastruktur ekonomi di Arab Saudi.