Bagikan:

SIDOARJO - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menjadikan tiga kecamatan, yakni Kecamatan Buduran, Candi dan Gedangan sebagai lokasi percontohan audit stunting.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Sidoarjo Ainun Amalia mengatakan tiga kecamatan tersebut masuk dalam zona risiko tinggi. 

"Audit stunting ini merupakan instruksi dari pusat yang diturunkan ke provinsi. Provinsi memerintahkan kepada kabupaten/kota untuk melakukan audit terkait stunting ini berdasarkan Perpres 72 Tahun 2021," katanya di sela sosialisasi identifikasi audit stunting di Kantor Desa Balongdowo Kecamatan Candi dilansir ANTARA, Jumat, 29 Juli. 

Dia meminta kepala desa dan masyarakat Balongdowo tidak berkecil hati, karena desa tersebut dijadikan lokus stunting.

Ainun mengatakan untuk Indonesia di tahun 2024 kasus stunting turun menjadi 14 persen dan di tingkat Provinsi Jawa Timur masih 21 persen.

"Berdasarkan data dari Bappeda Kabupaten Sidoarjo masih 7,7 persen di bawah standar nasional. Harapannya Sidoarjo bisa zero sunting," ujarnya.

 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sidoarjo Sri Andari dalam kesempatan itu mengatakan dari data yang masuk ke dinas kesehatan, Desa Balongdowo ini dari hasil penimbangan posyandu se-Kecamatan Candi, menduduki posisi ketiga kualitas stunting tahun 2021. Kondisi ini lebih baik daripada tahun 2020 yang menduduki posisi 4.

“Kondisi ini menunjukkan status gizi yang ada di wilayah Balongdowo berangsur-angsur menjadi lebih baik," katanya.