Ganjar Kontak Kemlu Koordinasi WNI yang Disekap di Kamboja, Salah Satunya Warga Jateng
Ganjar Pranowo (Foto via Pemprov Jateng)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus melakukan komunikasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja mencari informasi terbaru soal WNI yang disekap di sana. Apalagi salah satunya warga Jateng.

Polri menyatakan warga negara Indonesia (WNI) yang disekap kartel judi di Kamboja jumlahnya bertambah. Hasil koordinasi dengan Atase Pertahanan KBRI Kamboja total sementara ada 60 orang.

"Data terakhir menunjukkan bahwa warga negara Indonesia yang disekap bukan sejumlah 53 Orang namun bertambah menjadi 60 orang," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Pihak Kepolisian Kamboja berhasil berkomunikasi dengan beberapa perwakilan WNI yang sedang disekap. Kemudian, keberadaan puluhan WNI itu disebut berada di Phum 1, Preah Sihanouk, Cambodia titik koordinat 10°37'33.0"N 103°30'08.7"E.

"Polri dan KBRI Phnom Penh terus berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja. Tujuannya, untuk menjemput ke 60 orang itu dan memulangkannya ke Indonesia," kata Ramadhan.

Ganjar sudah memerintahkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jawa Tengah untuk terus memantau perkembangan kasus ini, khususnya bagi WNI yang berasal dari Jawa Tengah.

"Saya komunikasi sampai tadi malem komunikasi terus. Saya minta agar KBRI turun, Kemlu turun terus Disnaker kita mendampingi," kata Ganjar, Jumat 29 Juli.

Ganjar menginginkan, seluruh WNI yang ditahan bisa dijamin keselamatannya oleh pihak kepolisian setempat. Sehingga keluarga yang ditinggalkan tidak cemas.

Tindakan penyelamatan atau rescue para WNI juga diharapkan bisa dilakukan secepat mungkin. Ganjar menegaskan, jika jaminan keselamatan tidak kunjung didapatkan, maka Ganjar tak ragu menghubungi pihak KBRI secara langsung.

"Saya minta hari ini juga dinas tenaga kerja komunikasi dengan Kemlu bagian Perlindungan Tenaga Kerja untuk segera ngambil tindakan sekarang," tegas Ganjar.

"Saya minta untuk di-rescue. Jadi kalau tidak, saya nanti yang akan telepon," lanjut Ganjar.