Bagikan:

JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara, sekaligus untuk kawasan dan dunia.

Ini dicapai saat kedua pemimpin negara mengadakan pertemuan di illa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, China, Selasa sore waktu setempat.

“RRC adalah mitra strategis komprehensif Infonesia. Kita harus mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang menguntungkan untuk negara kita, dan sekaligus untuk kawasan dan dunia,” ucap Presiden Jokowi, melansir situs Presiden Republik Indonesia, 26 Juli.

Sementara, Presiden Xi Jinping memuji hubungan mesra kedua negara, menggaris bawahi Presiden Jokowi merupakan pemimpin asing pertama yang diterima Beijing, selain Olimpiade Musim Dingin, sejak pandemi COVID-19.

"Hal ini cukup membuktikan betapa mesranya antara hubungan kedua pihak,” ucap Presiden Xi.

Terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, selain kerja sama ekonomi, kedua pemimpin juga membahas berbagai isu, antara lain isu kawasan dan dunia.

“Sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tempat yang penting bagi RRT dan kawasan. Apalagi saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Ketua ASEAN,” ucap Menlu Retno.

“Indonesia sampaikan penghargaan atas dukungan RRT terhadap keketuaan Indonesia di G20. Mengenai ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk menjadikan ASEAN relevan, tidak saja bagi masyarakat Indonesia namun juga untuk kawasan dan dunia,” tutur Retno.

Presiden Xi, lanjut Retno, memberikan apresiasi atas upaya Presiden Jokowi dalam mengupayakan perdamaian dan memperbaiki situasi kemanusiaan antara lain melalui kujungan ke Kyiv dan Moskow.

“Kunjungan ini dinilai Presiden Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar,” tukasnya.

Retno menambahkan, kedua pemimpin juga membahas mengenai pentingnya kerja sama konkret yang saling menguntungkan dalam konteks Global Development Initiative (GDI), serta komitmen China untuk meningkatkan kerja sama ekonomi hijau, antara lain melalui pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara.

“Presiden Xi juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan impor produk pertanian Indonesia,” tandas Menlu Retno.