JAKARTA - Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantoro mengatakan, para korban kecelakaan maut di Cibubur, Bekasi, Jawa Barat dipastikan segera mendapat santunan Jasa Raharja.
"Jasa raharja memastikan dari seluruh korban yaitu 10 korban yang meninggal dunia dan lima dalam perawatan, semua akan mendapatkan santunan," kata Rivan, Selasa, 19 Juli.
Rivan menyatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu proses identifikasi yang dilakukan RS Polri.
"Kami harapkan setelah identifikasi, kurang dari 24 jam kami akan serahkan santunan ke seluruh korban atau keluarga korban, atau ahli waris," ujarnya.
"Saat ini sedang dilakukan pendataan, identifikasi terlebih dahulu," tambahnya.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Brigadir Jenderal Aan Suhanan mengatakan, tercatat ada 10 korban meninggal dan lima orang luka-luka dalam kecelakaan itu.
"Korban meninggal dunia ada 10. Ini sementara 10. Ada sembilan di RS Polri Kramat Jati dan satu di Permata Cibubur. Korban luka ada lima," ujar Aan di RS Polri.
Aan menambahkan, lima korban itu menderita luka ringan. "Rata-rata luka ringan. Mudah-mudahan cepat sembuh," kata Aan.
Adapun truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) itu menabrak sejumlah sepeda motor dan mobil di Jalan Alternatif Transyogie, Senin, 18 Juli, kemarin sore.
BACA JUGA:
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat truk Pertamina berhenti di sisi jalan. Sejumlah sepeda motor tergeletak dalam kondisi rusak di kolong dan sekitar truk.
Sebelumnya, Tim Forensik RS Polri Kramat Jati telah mengidentifikasi tiga jenazah korban kecelakaan maut Jalan Raya Alternatif Transyogi Cibubur, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Bekasi.
Ketiga jenazah yang telah diidentifikasi tersebut bernama Suparno (51), Priyastini (50) dan Ardi Nurcahyanto (23). Ketiganya telah dibawa pihak keluarga dari rumah duka RSCM ke kediamannya masing-masing.
Kasubdit DVI Polri AKBP Nugroho Lelono mengatakan, tim forensik yang bertugas mengidentifikasi para korban kecelakaan berjumlah puluhan orang.
"Ada 50 orang gabungan dari Pusdokkes Polri dan RS Polri," katanya kepada wartawan, Selasa, 19 Juli, dini hari.