Atasi Kekerdilan, Pemkot Makassar Dorong Puskesmas untuk Aktif
Para calon tenaga pendamping gizi mengikuti tahapan seleksi untuk bergabung dalam program penanganan stunting di Sulsel. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Melalui Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar rutin melaksanakan pemantauan dan mendorong puskesmas aktif dalam mencegah serta mengatasi kasus kekerdilan di daerah tersebut.

"Kita punya kegiatan seperti yang rutin dilakukan langsung wakil wali kota setiap Sabtu, dengan turun ke puskesmas-puskesmas memberikan penyuluhan," kata Kepala Dinkes Kota Makassar dr Nursaidah Sirajuddin di Makassar dikutip dari keterangan tertulis dikutip Senin, 18 Juli.

Dalam kegiatan ini, Dinkes Makassar rutin mengajak masyarakat khususnya kaum ibu untuk memperhatikan asupan gizi anak.

Para orang tua juga dituntut untuk lebih peka dan juga memahami akan kebutuhan asupan gizi si anak, sehingga diharapkan dapat mendukung pertumbuhannya.

Selain penyuluhan dan sosialisasi, program rutin Dinkes Makassar ini sekaligus digunakan untuk pemberian bantuan makanan dan vitamin bagi anak yang dikategorikan kerdil.

"Jadi kita terus lakukan berbagai upaya untuk penanganan stunting. Saat ini angka stunting di Makassar terus mengalami penurunan," ujarnya.

Rekrut tenaga gizi pendamping desa

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Arman Bausat, pihaknya tengah fokus merekrut tenaga gizi pendamping desa (TGPD) cegah stunting di daerah itu.

TGPD ini nantinya akan terlibat dalam program Aksi Stop Stunting yang dilaksanakan di 24 kabupaten dan kota dimana masing-masing kab/kota ada 10 desa/kelurahan lokus dengan jumlah total sebanyak 240 desa/kelurahan.

"Sebanyak 240 tenaga pendamping gizi yang direkrut. mereka nantinya bertugas pada satu desa, berarti ada 240 desa yang menjadi lokus pada 24 Kabupaten/Kota dan akan bertugas selama kurang lebih 7 bulan, yakni hingga bulan November dan akan dilakukan evaluasi pada Desember nanti," ujarnya.