Bagikan:

KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kesulitan mencapai target vaksinasi booster sebesar 50 persen dari total 378.177 sasaran hingga akhir Juli ini karena keinginan masyarakat mendapatkan vaksin ini rendah.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan Kementerian Kesehatan bersama Satgas COVID-19 mentargetkan capaian vaksinasi booster harus minimal 50 persen.

"Namun sampai saat ini, di Kulon Progo, capaian vaksinasi booster baru mencapai 27,43 persen. Untuk mencapai 50 persen cukup sulit," kata Baning dilansir ANTARA, Senin, 18 Juli.

Dia mengatakan Kementerian Kesehatan berupaya mencapai target vaksinasi booster 50 persen, dengan mensyaratkan bagi pelaku perjalanan harus booster.

"Di Kulon Progo sendiri khususnya di Bandara Internasional Yogyakarta, dari kantor Kesehatan Pelabuhan sudah menyediakan pos untuk vaksinasi," katanya.

Dinkes Kulon Progo melalui puskesmas sudah meningkatkan jadwal atau jumlah pos-pos pelayanan vaksinasi. Kemudian, Dinkes setiap tiga hari mensosialisasikan titik-titik pelayanan vaksinasi.

Namun demikian, lokasi vaksinasi ini tidak mampu mendongkrak capaian vaksinasi booster, karena setiap harinya rata-rata hanya memvaksin 350 sasaran. Capaian vaksinasi harian ini sangat rendah dibandingkan pada April yang mencapai 1.200 sasaran per hari.

"Semakin ke sini, semakin sulit untuk capaian vaksinasi," katanya.

Baning mengatakan Pemkab Kulon Progo masih memiliki agenda vaksinasi massal, namun pelaksanaan vaksinasi di lapangan tidak mudah.

"Tidak mudah untuk menyiapkan atau mengundang masyarakat untuk datang di pos-pos vaksinasi, paling ya itu tadi sehari itu hanya sekitar 350 sasaran yang merupakan total di beberapa titik. Satu titik, jumlah masyarakat yang divaksin sekitar 15 hingga 20 sasaran per hari," katanya.

Menurut Baning, rendahnya cakupan vaksinasi booster dibanding dosis pertama dan kedua, karena keinginan masyarakat untuk mendapatkan booster itu rendah. Apalagi di Kulon Progo relatif pelaku perjalanannya rendah, dan mall juga tidak ada.

"Masyarakat beranggapan bahwa vaksinasi dua kali sudah cukup," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan kendala vaksinasi booster, yakni minat masyarakat terhadap vaksinasi tidak setinggi saat vaksin dosis pertama dan kedua.

Hal ini kemungkinan karena kasus COVID-19 yang sudah sangat landai.

"Masyarakat merasa vaksinasi dua kali sudah cukup," katanya.

Selain itu, lanjut Sri Budi, rendahnya minat masyarakat melakukan vaksinasi booster, yakni tidak ada kewajiban vaksinasi booster bagi masyarakat khususnya saat perjalanan maupun ke tempat-tempat tertentu.

"Kemudian, adanya informasi angka kekebalan untuk COVID-19 yang cukup tinggi dari survei yang telah dilakukan pusat," katanya.