JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan akan ada kucuran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Bio Farma Persero sebesar Rp2 triliun tahun 2020. Salah satu peruntukannya adalah pengadaan vaksin.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan, rencana penyuntikan dana muncul ketika Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Komisi XI DPR RI melakukan kajian sehingga ditemukan adanya urgensi untuk menambahkan modal ke Bio Farma Group.
"Ini Bio Farma waktu terakhir rapat itu, waktu di badan anggaran diusulkan Rp2 triliun. Peruntukannya adalah untuk membangun fasilitas pembuatan obat dan vaksin, juga untuk partisipasi mereka di dalam pengembangan sarana pelayanan kesehatan. Itu secara umum," tuturnya, dalam diskusi virtual, Jumat, 6 November.
Dana PMN untuk Bio Farma ini sebelumnya telah diusulkan oleh Menteri BUMN yang diusulkan untuk tahun 2021. Namun, Isa menyebutkan penyalurannya bisa dipercepat di tahun ini.
BACA JUGA:
"Ini kami upayakan untuk bisa dipenuhi semua di tahun 2020 dana PMN sebesar Rp2 triliun untuk Biofarma. Sedang kita diskusikan mengenai hal ini," katanya.
Isa mengatakan, kucuran dana PMN untuk BUMN ini juga diberikan untuk holding badan usaha milik negara (BUMN) Farmasi seperti PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
"Selanjutnya bagaimana Bio Farma menggunakan dananya, apakah dia akan membeli saham Pertamina Bina Medika IHC atau tidak, karena itu ada mekanisme korporasinya," ucapnya.