JAKARTA - Seorang mantan insinyur perangkat lunak badan intelijen Amerika Serikat CIA, dihukum karena membocorkan informasi rahasia dari agen mata-mata ke WikiLeaks, dalam salah satu pencurian terbesar dalam sejarah CIA, Hari Rabu.
Juri di pengadilan federal Manhattan, Amerika Serikat menghukum Joshua Schulte (33), atas delapan tuduhan spionase dan satu tuduhan penghalang atas apa yang disebut kebocoran Vault 7.
Schulte telah mewakili dirinya sendiri di persidangan selama sebulan. Juri mulai berunding pada hari Jumat. Sidang sebelumnya berakhir pada pembatalan sidang Maret 2020 karena para juri menemui jalan buntu pada hitungan utama.
"Hari ini, Schulte telah dihukum karena salah satu tindakan spionase paling berani dan merusak dalam sejarah Amerika, dalam merusak upaya AS untuk memerangi organisasi teroris dan pengaruh jahat lainnya di seluruh dunia," kata Jaksa AS Damian Williams di Manhattan dalam sebuah penyataan, melansir Reuters 14 Juli.
Materi yang bocor terkait dengan perangkat lunak yang digunakan Badan Intelijen Pusat untuk mengawasi orang-orang di luar Amerika Serikat, melalui cara-cara seperti membahayakan ponsel cerdas dan TV yang terhubung ke internet.
Diketahui, WikiLeaks mulai menerbitkan materi yang bocor pada Maret 2017.
Departemen Kehakiman AS mengatakan Schulte, yang mengundurkan diri dari CIA pada November 2016, termotivasi untuk membocorkan materi tersebut karena dendam karena dia tidak senang dengan cara manajemen memperlakukannya.
Schulte yang menepis tudingan tersebut membalas, dia dijebak dan dikambinghitamkan atas kebocoran tersebut, karena masalahnya dengan manajemen.
BACA JUGA:
Dia awalnya ditangkap pada Agustus 2017 atas tuduhan yang tidak terkait, dan telah dipenjara sejak jaminan dicabut empat bulan kemudian. Sementara, Departemen Kehakiman mengumumkan tuduhan terkait WikiLeaks pada Juni 2018.
Diketahui, bulan lalu, Menteri Dalam negeri Inggris menyetujui ekstradisi pendiri WikiLeaks Julian Assange ke Amerika Serikat. Dia menghadapi tuntutan pidana federal di Virginia atas dugaan perannya dalam menerbitkan dokumen militer rahasia pada tahun 2010.