Bagikan:

JAKARTA - Presiden Gotabaya Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka subuh-subuh naik pesawat militer AU. Gotabaya Rajapaksa padahal sudah berniat mundur akibat demo besar-besaran.

Rajapaksa berangkat dengan pesawat Angkatan Udara ke Maladewa sekitar pukul 2 pagi waktu setempat, kata Kolonel Nalin Herath, juru bicara kementerian pertahanan Sri Lanka. Tiga pejabat imigrasi, yang menolak disebutkan namanya karena situasi politik, membenarkan kepergiannya juga seperti dikutip dari The New York Times, Rabu 13 Juni.

Rajapaksa rencananya akan mengundurkan diri di tengah protes yang meluas atas langkah penanganannya terhadap krisis ekonomi yang menghancurkan Sri Lanka.

Rajapaksa, istri dan dua pengawalnya pergi dengan pesawat Angkatan Udara Sri Lanka.

Seorang sumber pemerintah mengatakan Rajapaksa berangkat ke Male, ibu kota Maladewa. Presiden Sri Lanka itu kemungkinan besar akan melanjutkan perjalanan ke negara Asia lainnya dari sana, kata sumber itu.

Sri Langka mengalami krisis ekonomi terburuk dalam sejarahnya. Diperburuk oleh salah urus dan salah langkah pemerintah.

Protes atas kekurangan makanan, obat-obatan dan bahan bakar yang parah telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Rajapaksa bersembunyi setelah pengunjuk rasa mengambil alih kantor dan kediamannya. Dia telah mengatakan kepada sekutu bahwa dia mengundurkan diri pada hari Rabu.

Perdana menteri negara itu, Ranil Wickremesinghe, pada hari Sabtu menyarankan dia juga akan mundur, tetapi dia tampaknya tetap tinggal. Para pengunjuk rasa juga menuntut pengunduran dirinya.