Penjelasan BMKG soal Penyebab Gempa 5,2 Magnitudo di Malang
Titik pusat gempa dengan kekuatan 5,3 magnitudo pada 167 kilometer barat daya Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. (Foto via ANTARA/Tangkapan layar BMKG)

Bagikan:

MALANG - Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates, Mamuri mengatakan, gempa 5,2 magnitudo yang menimpa Malang pada pukul 03.27 WIB, merupakan gempa dangkal. Hal ini berdasarkan pemantauan dari lokasi episenter dan kedalamannya.

Mamuri kemudian mengungkapkan penyebab terjadinya gempa tersebut. Dia mengatakan, ini akibat dari aktivitas subduksi.

"Hasil analisa mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme oblique naik atau oblique-thrust fault," kata Mamuri, seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 9 Juli.

Gempa bumi tersebut dilaporkan tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan .

Meski demikian, masyarakat Kabupaten Malang dan Lumajang diimbau untuk tetap waspada adanya gempa bumi susulan.

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi dengan kekuatan 5,2 magnitudo terjadi di wilayah selatan Jawa Timur pada pukul 03.27 WIB. Pusat gempa dilaporkan terjadi pada 171 kilometer barat daya Kabupaten Lumajang dengan kedalaman 47 kilometer.

Gempa bumi tersebut dilaporkan dirasakan di sejumlah wilayah antara lain Karangkates dan Kepanjen di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Bliter dengan skala intensitas II Modified Mercalli Intensity (MMI).

Skala II MMI, yakni getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang, serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Kemudian, gempa susulan dilaporkan terjadi pada pukul 05.50 WIB dengan kekuatan 5,0 magnitudo. Gempa tersebut terjadi pada 163 barat daya Kabupaten Lumajang, dengan kedalaman 10 kilometer.

Pada 09.53 WIB dengan kekuatan 5,3 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer pada 167 kilometer barat daya Kabupaten Lumajang. Gempa tersebut dirasakan di Pasirian, Lumajang, Kepanjen Kabupaten Malang hingga ke wilayah Kota Malang.

Salah satu warga Kota Malang Krisna Ade mengatakan, getaran gempa bumi susulan yang terjadi kurang lebih pada pukul 09.53 WIB tersebut dirasakan ringan dan menyebabkan sejumlah benda bergoyang.

"Getarannya tidak lama, namun ada beberapa barang yang bergoyang-goyang. Saya hanya merasa (goyangan) itu sebentar," katanya.