JAKARTA - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe meninggal dunia setelah mengalami insiden penembakan pada hari ini. Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah ikut berduka.
Mantan Wakil Ketua DPR itu juga mengajak petinggi pemerintahan di Tanah Air menyampaikan simpatinya atas kepergian salah satu mantan pemimpin negara anggota G20 tersebut.
"Kita berduka dan mengharapkan para pemimpin Indonesia mengirimkan simpati dan duka atas terbunuhnya seorang politisi senior Jepang berusia 67 tahun di tangan anak muda berusia 41 tahun," tulis Fahri dalam akun Twitternya, @Fahrihamzah, Jumat 8 Juli.
Fahri mengakui hubungan Indonesia dengan Jepang saat Perang Asia Pasifik sangatlah buruk. Indonesia menjadi area operasi sekaligus negara jajahan.
Meski demikian, masa lalu itu dikesampingkannya. Fahri mengutarakan kesedihannya atas kehilangan Abe seperti dialami warga Jepang lainnya.
"Saya mengikuti perasaan luka rakyat Jepang. Meski Kita pernah menjadi korban perang Pasifik ketika Jepang mendarat dan menjadikan negeri kita sebagai basis perjuangan melawan Barat dengan segala luka pada kita; tanam paksa, perbudakan dan tragedi kemanusiaan lainnya," tuturnya.
BACA JUGA:
Menurut Fahri, hubungan diplomatik Indonesia dengan Jepang tak seperti dahulu. Kedua negara saling bekerjasama dalam beragam sektor memenuhi kebutuhan dalam negeri masing-masing.
Harapan akan sinergi dengan Jepang juga makin terbuka luas seiring Indonesia tuan rumah ajang G20 di Bali pada November mendatang. Terlebih salah satu agenda dari forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 20 negara itu, adalah pemulihan ekonomi global dari pandemi COVID-19.
"Tapi faktanya kini kita begitu dekat. Dan kita melihat harapan kerjasama yang besar di depan mata. Kepemimpinan Indonesia pada ajang G20 harus sukses. Jepang adalah kawan dekat maka kita mengucapkan duka dan selamat jalan kepada Abe San. O ki nodoku ni!" ujar Fahri.