Bagikan:

BADUNG - Pasar Hewan Beringkit di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, ditutup sementara karena ditemukannya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah wilayah Bali.

Pasar khusus sapi di wilayah Kabupaten Badung ini sudah ditutup sejak tanggal 5 Juli-19 Juli.

"Ditutup sementara dari tanggal 5 sampai sampai tanggal 19 Juli, selama dua Minggu," kata Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra, saat dihubungi, Rabu, 6 Juli.

Menjelang Iduladha biasanya transaksi jual beli sapi di pasar tersebut sangat tinggi hingga mencapai ribuan ekor per hari. Namun, karena ada informasi merebaknya PMK di Bali serta disetopnya pengiriman sapi Bali ke luar daerah, menyebabkan transaksi anjlok.

"Selama ada PMK dari perusahaan sudah pasti (alami kerugian) pada kisaran Rp2-Rp3 miliar. Itu tidak hanya penutupan saat ini, PMK itu sebelumnya sudah terjadi di Surabaya dan belum masuk ke Bali. Itu kerugian jasa yang seharusnya masuk tapi tidak masuk karena adanya PMK," imbuh Sukantra.

Dia memaparkan, pada tahun lalu sebelum adanya wabah PMK, transaksi sapi per hari mencapai 1.000 ekor. Sedangkan tahun ini baru 700 ekor per hari sebelum PMK masuk ke Pulau Bali.

"Karena dua atau tiga bulan (sebelum) Iduladha sudah mulai ada pembelian sapi yang naik karena sudah ada persiapan. Tahun ini, 700 ekor per hari dan tahun lalu mendekati angka 1.000, itu transaksi di pasar," ujarnya.

Sementara, untuk tahun ini harga sapi di Pasar Beringkit naik bila dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya adanya kelangkaan sapi yang per kilogram dagingnya mencapai Rp54 ribu.

"Kalau dari tahun lalu justru ada kenaikan karena langkanya dan  naik. Tahun lalu Rp48 ribu per kilogram. Sedangkan kemarin terakhir sebelum kita tutup diangka Rp54 ribu per kilogram," ujarnya. 

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pulau Bali terus bertambah dan kini total sudah ada 128 ekor sapi terjangkit.

Awalnya PMK hanya ditemukan di tiga wilayah di Bali yakni Kabupaten Gianyar, Buleleng dan Karangasem dan kini sudah terdeteksi di wilayah Kabupaten Bangli.

"Kasus semuanya 128 ekor sapi. Ada di Karangasem, Bangli, Gianyar dan buleleng. Dari 128 itu, pemotong bersyarat sebanyak 62 ekor. Jadi yang sisanya sebanyak 66 ekor (yang belum dimusnahkan) tapi hari ini dan besok kita tuntaskan," katau Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali I Wayan Sunada, saat ditemui di kantornya, Selasa (5/7).