Bagikan:

JAKARTA - Pimpinan Pusat Dewan Pengurus Masjid Indonesia (PP DMI) Jusuf Kalla mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) dimulai melalui masjid.

"Seperti zaman Rasulullah, masjid itu menjadi tempat pengadilan, tempat pendidikan, tapi karena sekarang semua sudah punya tempat masing-masing maka masjid harus menjadi tempat bermusyawarah agar peningkatan SDM kita mulai dari sini," kata Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Islamic Center Nurul Yaqin di Palu dilansir ANTARA, Selasa, 5 Juli.

JK menjelaskan, keinginan seluruh warga negara untuk maju bersama-sama seharusnya dapat dimulai dari 800 ribu masjid yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.

Sebab, hingga kini kehadiran masjid di tengah-tengah masyarakat telah memberikan rasa khidmat serta nilai yang cukup penting dalam menjalankan kewajiban sebagai warga negara yang taat terhadap pemimpin.

Maka sudah seharusnya, sambung JK, setiap masjid harus meningkatkan kualitasnya untuk tetap menghasilkan rasa kecintaan umat terhadap masjid itu sendiri, maupun bangsa dan negara.

"Kalau ada masjid tapi jamaah yang tidak ada, maka siapa yang akan memakmurkan itu, karena itu hubungan antarmasjid maupun pengurus masjid serta jamaah adalah hal yang krusial yang harus di isi dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Kualitas mesjid bagus maka sudah pasti jemaahnya lebih bagus lagi," jelas JK.

JK mengemukakan, tiga hal yang dapat memicu kemakmuran masjid, pertama yang membangun masjid, kemudian yang memelihara masjid serta pengelola masjid, atau organisasi masjid.

"Tanpa kolaborasi tiga unsur tersebut, maka fungsi masjid tidak akan bisa terwujud," ungkapnya.

Karenanya, JK mengharapkan kehadiran masjid maupun Islamic Center yang baru diresmikan, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya, serta dapat termanfaatkan dengan berbagai aktivitas keagamaan yang baik.

"Tidak hanya berfungsi menjadi tempat pendidikan bagi umat, tetapi juga memberikan rasa nyaman dalam beribadah bagi jamaah, sekaligus Islamic Center yang dibangun di atas tanah wakaf menjadi simbol persatuan ulama dan umara," ujar JK.a