Bagikan:

JAKARTA - Konten ceramah Ustaz Adi Hidayat (UAH) kembali menjadi buah bibir warganet. Kali ini UAH mempermasalahkan nama asli Kapitan Pattimura.

"Dulu pernah lihat uang 1.000 itu ada gambar Kapitan Pattimura. Siapa nama aslinya? Thomas Matulessy. Lihat baik-baik, banyak orang berusaha menyebut Thomas Matulessy. Kami berusaha mencari, melihat pakar sejarah dikumpulkan, ternyata nama aslinya Pattimura itu bukan Thomas Matulessy, tapi Ahmad Lussy," ujar UAH dalam video berdurasi 1 menit 24 detik yang viral di media sosial.

UAH mengklaim nama asli Kapitan Pattimura adalah Ahmad Lussy bukan Thomas Matulessy seperti yang tertulis dalam buku sejarah selama ini. Dia bilang Ahmad Lussy adalah pemimpin pesantren sekaligus pejuang.

Bahkan dalam video itu, UAH mengklaim Ahmad Lussy diubah menjadi Thomas Matulessy akibat ulah bangsa barat yang dahulu menjajah Indonesia agar tidak identik dengan muslim.

"Makanya dibuang nama-nama itu seperti Barat dulu pernah melakukannya," ujar ustaz kondang itu.

Mengetahui hal tersebut, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mengaku geram. Menurut Permadi, UAH telah berlaku enteng dengan memutarbalikan fakta yang telah terdokumentasikan sejak dahulu.

"Kapiten Patimura namanya Thomas Matulessy itu fakta sejarah yang terdokumentasi, tad," terang Permadi dalam video di akun Instagramnya, @permadiaktivis2, Selasa 5 Juli.

Permadi kembali menjelaskan nama Thomas Matulessy telah tertulis dalam catatan sejarah Belanda lampau. Biar mudah dimengerti, Permadi juga membubuhkan bukti visual dokumen sejarah yang menjelaskan hal tersebut.

"Ada dokumen peninggalan Belanda tertulis Thomas Matulessy bukan Ahmad Lusy. Gak sekalian ente bilang Paus Fransiscus nama aslinya Fauzi Firdaus??" ujar Permadi.

Dalam video viral yang mengklaim Thomas Matulessy bernama asli Ahmad Lussy, UAH sempat mengatakan sejarah Indonesia telah dipermainkan.

Meresponsnya, Permadi menyebut UAH tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang sejarah sebaiknya tidak asal omong. Dia menyarankan UAH sebaiknya fokus mengajar tentang agama saja.

"Yang sedang mempermainkan sejarah itu ente, tad. Udah lah ngaji aja, gak usah bahas sejarah. Maaf nih jadi keliatan begonya," ujar Permadi.

Mengutip situs resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Kapitan Pattimura disebut pahlawan nasional dari Maluku.

Pattimura berasal dari keluarga Matulessy. Ia lahir 8 Juni 1783 di Haria, Saparua, Maluku Tengah. Ayahnya bernama Frans Matulessy dan sang bunda bernama Fransina Silahoi.

Pattimura mengawali kariernya sebagai petugas militer. Ia merupakan mantan sersan Militer Inggris yang akhirnya melawan penjajahan Belanda yang masuk ke tanah Maluku untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.