Basarnas Ternate Cari KM Cendrawasih yang Mati Mesin di Perairan Halsel
Basarnas Ternate (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kapal Motor Cendrawasih bersama ABK yang mengalami mati mesin pada Sabtu, 2 Juli, di sekitar perairan Pulau Mandioli, Halmahera Selatan. Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) mengerahkan personel bersama tim gabungan untuk melakukan pencarian kapal tersebut.

"Berdasarkan laporan, kapal ikan KM Cendrawasih 276 GT 30 dilaporkan mengalami mati mesin di perairan Pulau Mandioli dan saat ini tim SAR gabungan melakukan pencarian," kata Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman di Ternate, dikutip dari ANTARA.

Dia menyatakan, tim Unit Siaga SAR Bacan telah bertolak ke perairan Mandioli sekitar pukul 12.10 WIT dan tim SAR Gabungan Bergerak menuju Koordinat LKP menggunakan Kapal Rescue Boat 309 Basarnas dengan jarak dari Pelabuhan Panambuang ke LKP 15.8 NM, Radian 243.83.

Menurut dia, KM Cendrawasih bertolak dari Pelabuhan Bacan sekitar Sabtu dini hari pukul 02.00 Wit menuju rumpon Perairan Pulau Mandioli untuk mengambil ikan dan sekitar Pukul 05.30 WIT, kapal mengalami mati mesin pada saat kembali pulang menuju Pelabuhan Panambuang Bacan.

KM Cendrawasih saat alami mati mesin dan terombang-ambing di Perairan Mandioli membawa sebanyak 17 orang

Sebelumnya, seorang nelayan asal Desa Panamboang Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan yang sempat dilaporkan hanyut bersama rompon akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat oleh Tim SAR gabungan.

Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman membenarkan nelayan bernama Abi (45 tahun) hilang berhasil ditemukan pada sekitar pukul 20.39 wit, saat kapal Rescue Boat (RB 309) yang melakukan pencarian terhadap korban tiba di LKP duga dan menemukan rumpon beserta korban di koordinat 1°4'21.50"S.

Selanjutnya, tim SAR Gabungan mengevakuasi korban ke atas kapal Rescue Boat 309 untuk di bawa kembali ke Pelabuhan Panambuang, Bacan dan Jumat kemarin sekitar pukul 7.46 wit, tim SAR Gabungan tiba dan sandar di Pelabuhan Panambuang Bacan, bahkan korban diserahkan ke pihak keluarga.

Tim SAR gabungan kemudian melaksanakan debriefing penutupan operasi SAR dan dengan ditemukan rompon beserta korban maka operasi SAR pun ditutup.