SAR Terjunkan 4 Tim, Cari 13 Penumpang KM Cahaya Arafah yang Hilang di Perairan Tokaka Maluku
Tim SAR via Antara

Bagikan:

MALUT - Basarnas Ternate menerjunkan tim SAR gabungan untuk kembali melanjutkan operasi hari kedua pencarian terhadap 13 korban penumpang kapal motor KM Cahaya Arafah yang dinyatakan hilang.

"Hari kedua ini, tim gabungan masih fokus melakukan pencarian korban yang hilang tenggelam di Perairan Pulau Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel)," kata Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman di Ternate, Maluku Utara (Malut), Selasa 19 Juli.

Ia menyatakan, pencarian dimulai pukul 07.30 WIT dan Tim SAR gabungan membagi SRU dan melakukan pencarian di area masing-masing yang telah dibuat dan direncanakan.

SRU 1 melakukan pencarian seluas 8.7 Nm dari LKP dengan menggunakan Sea Rider KN Pandudewanata, SRU 2 melakukan pencarian seluas 11.6 Nm dari LK dengan menggunakan rubber boat Unit Siaga SAR Bacan.

Selanjutnya SRU 3 melakukan pencarian seluas 9.7 Nm dari LK dengan menggunakan speed boat BPBD Halsel, dan SRU 4 melakukan pencarian seluas 15 Nm di pesisir perairan desa Tokaka dengan menggunakan longboat masyarakat.

Sesuai laporan manifest awal terdapat total POB 76 orang yang berada di atas kapal KM Cahaya Arafah. Namun setelah didata kembali terdapat 77 orang dan 64 telah ditemukan dalam keadaan selamat, serta tersisa 13 orang yang masih dalam pencarian.

Berdasarkan laporan Antara, KM Cahaya Arafah sebelumnya dilaporkan tenggelam di Perairan Pulau Tokaka, Halmahera Selatan saat berlayar dari Ternate menuju Gane Barat pada Senin 18 Juli.

Dalam pencarian itu, sejumlah unsur terlibat di antaranya Basarnas Ternate, Polairud Polda Malut, BPBD Provinsi Malut, BPBD Halsel, Pos AL Bacan, Polsek Tokaka dan masyarakat setempat.

Sementara itu, Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Ternate, menyatakan, kapal KM Cahaya Arafah rute Ternate-Halmahera Selatan dengan membawa 66 orang penumpang tenggelam di Perairan Tokaka, Gane Barat.

KM Cahaya Arafah berangkat dari Pelabuhan Bastiong Ternate pada Senin 18 Juli sekitar pukul 08.30 WIT sebelum adanya surat penundaan aktivitas pelayaran yang dikeluarkan KSOP dan pukul 18.12 Wit dan diinformasikan tenggelam di Perairan Tokaka Pulau Halmahera Selatan akibat dihantam gelombang laut.

Kepala KSOP Pelabuhan Kelas II Ternate, Agustinus membenarkan sesuai manifest penumpang dan ABK sebanyak 66 orang dengan barang yang diangkut seberat 21 ton dan kondisi cuaca saat keberangkatan dari Ternate ke tempat tujuan sangat cerah dan tidak bergelombang.

Kapal bertolak dari Ternate ke Halmahera Selatan pada pukul 8.30 Wit dan tenggelam sekitar pukul 18.12 Wit di perairan Desa Samo menuju Tokaka.

Informasi yang diperoleh tenggelamnya kapal itu akibat cuaca karena dihantam gelombang laut dan saat ini tengah dilakukan konfirmasi dengan UPP Babang dan Wilker Saketa terkait dengan penumpang yang berhasil diselamatkan atau yang dinyatakan hilang.