JAKARTA - Pemerintah melakukan pemantapan manasik haji menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji lewat petugas bimbingan dan konsultan ibadah yang dilaksanakan setiap hari di tempat akomodasi atau hotel jemaah calon haji.
"Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji yang semakin dekat, pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terkait hal-hal yang manasik ibadah haji dan bimbingan ibadah haji," ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kementerian Agama Wawan Djunaedi dilansir ANTARA, Jumat, 1 Juli.
Ia mengatakan layanan ini hadir untuk mengingatkan, mengulas, dan memastikan jemaah tentang paham rukun, wajib, dan hal-hal lain yang diatur dalam ketentuan manasik haji.
Pada manasik tersebut, kata dia, disampaikan juga materi tentang rukhsah atau keringanan hukum dalam ibadah haji. Dengan demikian, jamaah yang kondisi fisik lemah dan sakit tetap bisa melaksanakan rangkaian ibadah sesuai dengan syariat dan hakikat ibadah.
"Kondisi lemah dan sakit tidak menghalangi jemaah untuk tetap melaksanakan haji sesuai dengan syariat dan hakikat ibadah sehingga haji mereka tetap sah dan mabrur," kata dia.
BACA JUGA:
Dengan demikian, pemerintah mengimbau jemaah untuk mengikuti manasik haji. Mereka diminta bertanya dan berkonsultasi jika belum paham dan jemaah lebih mengedepankan nilai ibadah makna dan hikmah dari rangkaian ibadah haji.
"Dengan demikian pemerintah benar-benar ingin setiap jamaah Indonesia dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadahnya dengan benar dan tertib," kata dia.
Kemenag juga melaporkan hingga saat ini jamaah calon haji yang telah tiba di Tanah Suci sebanyak 84.889 orang, sedangkan jamaah calon haji khusus telah tiba di Tanah Suci hingga hari ini sebanyak 3.407 orang.
Jemaah yang tiba Jeddah pada Jumat sebanyak 2.452 orang dari sembilan kelompok terbang (kloter) di enam embarkasi, yakni Balikpapan, Jakarta Saudi Airlines, Palembang, Solo, Surabaya, dan Makassar.