KUPANG - Jalur lintas selatan Pulau Timor yang menghubungkan Kota Kupang dengan Kabupaten Malaka yang berbatasan dengan Timor Leste putus akibat diterjang banjir sejak Kamis (30/6) kemarin.
Wakil Bupati Timor Tengah Selatan Army Konay mengatakan putusnya jalur tersebut karena oprit Jembatan Boking putus.
"Jembatan itu merupakan jembatan yang sering dilalui oleh masyarakat dari Timor Tengah Selatan (TTS), tetapi juga masyarakat dari Kota Kupang yang ingin ke Malaka, " katanya dikutip Antara, 1 Juli.
Ia menjelaskan, jembatan tidak rusak atau putus tetapi hanya bagian badan jalan yang tergerus sekitar 10-12 meter.
Army mengatakan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten TTS sudah memantau putusnya jalan tersebut dan akan segera berkoordinasi agar segera memperbaiki jalur tersebut.
Hujan yang terjadi pada Kamis (30/6) lalu sangat tinggi intensitasnya yang menimbulkan beberapa bencana alam.
Selain jembatan yang putus, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di daerah itu sempat merobohkan satu sekolah menengah pertama (SMP) darurat di daerah itu.
BACA JUGA:
Sebelumnya pada Kamis (30/6) kemarin Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan empat daerah di Nusa Tenggara Timur berstatus waspada hujan deras selama beberapa hari ke depan.
"Empat daerah waspada hujan deras itu yakni Timor Tengah Selatan, Belu, Malaka, dan Sumba Timur," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi.
Agung menjelaskan empat daerah tersebut memiliki matriks risiko kuning atau berstatus waspada hujan deras sehingga berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Potensi hujan deras, kata dia, dapat menyebabkan banjir akibat volume aliran sungai yang meningkat dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.